Medan (ANTARA) - PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Rantau Prapat berhasil mengakuisisi beban listrik PT Kurnia Mitra Sawit dengan daya pelayanan sebesar 1.110.000 VA.
General Manajer PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sumatera Utara Tonny Bellamy, dalam keterangan tertulis, Kamis (6/10), mengatakan langkah ini merupakan salah satu langkah preventif yang dilakukan oleh PLN selain untuk meningkatkan penjualan.
Penandatanganan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) dilakukan Rabu (5/10) antara Manajer PLN UP3 Rantau Prapat Refa James Simatupang dengan Direktur PT Kurnia Mitra Sawit Eddy Man Lim dengan daya 1.110.000 VA dan disaksikan oleh General Manajer PLN UIW Sumut Tonny Bellamy.
Tonny menyebutkan, langkah ini juga untuk mengakuisisi penggunaan pembangkit-pembangkit atau (genset oleh pabrikan/industry yang mereka pelaku industry) pakai secara mandiri
Pemakaian listrik PLN yang sudah lebih ramah, aman dan handal.
Saat ini suplai listrik PLN untuk wilayah Sumut sudah surplus dimana 50 persen dari pembangkit yang ada di Sistem Sumatera sudah menggunakan Energi Baru Terbarukan sehingga sudah ramah lingkungan.
"Jadi kami menyarankan kepada para pelaku industry yang lain beralih menggunakan listrik PPN," kata Tonny.
Sementara, Direktur PT Kurnia Mitra Sawit, Eddy Man Lim, mengatakan bahwa sebelumnya pihak perusahaan menggunakan listrik untuk operasional pabrik secara mandiri dengan pembangkit yang dimiliki perusahaan, namun saat ini beban operasional sudah tinggi dan diputuskan untuk beralih ke listrik PLN.
"Kami harap dengan beralih ke listrik PLN, listrik untuk produksi lebih handal dan dapat menekan biaya operasional menjadi lebih murah," ucap Eddy.