Tapanuli Selatan (ANTARA) - Jebolnya bangunan Irigasi Paya Sordang (Pintu Kiri) , mengancam ratusan hektare lahan lumbung pertanian dua kecamatan, yakni Batang Angkola dan Angkola Muara Tais, di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara. Kerusakan ini berpotensi menghambat pasokan air ke area persawahan yang bergantung pada irigasi tersebut.
Koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Angkola Muara Tais, Erwin, mengungkapkan bahwa jika perbaikan tidak segera dilakukan, hamparan sawah yang luas di dua kecamatan ini bisa mengalami kekeringan parah.
"Saat ini saja, sekitar 78 hektare sawah di Desa Pargumbangan sudah mulai terasa terdampak, termasuk pertanaman yang baru berumur 1-2 minggu dan persemaian," ujarnya kepada ANTARA, Kamis.
Erwin menambahkan bahwa lebih dari 450 hektare luas baku sawah di wilayahnya, termasuk Desa Muara Purba Nauli, Tatengger, Sorimanaon, Pangaribuan, Muaratais III, dan Janji Mauli, berisiko tidak dapat berproduksi secara maksimal jika pasokan air terganggu.
Hal senada juga disampaikan oleh Koordinator BPP Kecamatan Batang Angkola, Habibi. Ia mengungkapkan bahwa meski wilayahnya baru saja memasuki masa panen, jadwal musim tanam April bisa terganggu jika suplai air tidak segera dipulihkan. "Proses pertanaman bisa tertunda jika kerusakan ini tidak segera ditangani," katanya.
Atas kondisi ini, para petani dan penyuluh pertanian berharap agar pihak terkait segera mengambil tindakan untuk memperbaiki irigasi yang rusak. Informasi, irigasi Paya Sordang jebol sepanjang tidak lebih dari 15 meter itu terjadi sekitar 3 atau 4 hari ke belakang.
"Terlebih, di bawah kepemimpinan Presiden RI Prabowo Subianto, ketahanan pangan menjadi salah satu program utama pemerintah. Masalah ini perlu mendapat perhatian serius agar produksi pertanian tidak terganggu," tegas Erwin dan Habibi.
Jebolnya Irigasi Paya Sordang (Pintu Kiri) titik lokasi di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara ini menjadi tantangan besar bagi sektor pertanian di Tapanuli Selatan. Jika tidak segera ditangani, hal ini dapat berdampak luas terhadap ketahanan pangan dan perekonomian para petani di daerah tersebut.