Medan (ANTARA) - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara merencanakan akan melepasliarkan dua ekor harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) yakni "Surya Manggala" (jantan) dan "Citra Kartini" (betina) ke lokasi dalam Zona Inti Taman Nasional Kerinci, Jambi.
"Kedua harimau ini sebelumnya dirawat di Suaka Satwa (sanctuary) Harimau Sumatera Barumun," kata Plt. Kepala Balai Besar KSDA Sumut Ir.Irzal Azhar, dalam keterangan tertulis, Selasa.
Pelepasliaran satwa tersebut untuk menghindari inbreeding atau kawin kerabat yang dapat menurunkan kualitas genetis keturunan harimau itu nantinya.
Suaka Satwa (Sanctuary) Harimau Sumatera Barumun ditetapkan berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Nomor Sk.373/KSDAE/SET.29/2016 tanggal 30 September 2016 Tentang Penetapan Suaka Satwa Harimau Sumatera pada Desa Batu Nanggar, Kecamatan Batang Onang, Kabupaten Padang Lawas, Provinsi Sumatera Utara.
"Suaka satwa ini dibangun untuk mengelola, merawat dan merehabilitasi harimau, baik yang korban konflik, sakit maupun yang akan dilepasliarkan," ucapnya.
Ia menjelaskan selama lebih kurang 3,5 tahun berada dalam Suaka Satwa Harimau Sumatera Barumun "Surya Manggala dan Citra Kartini" dirawat secara alami bersama induknya dan diberikan pakan hidup secara rutin berupa babi hutan, kelinci, ayam liar dan sebagainya.
Selain itu perilaku alaminya juga diamati secara teratur melalui CCTV, dan dengan kondisi seperti ini "Surya Manggala dan Citra Kartini" tumbuh dan besar secara alami walaupun di dalam kandang dengan campur tangan manusia yang sangat minim.
Sebelum dilepasliarkan, telah dilakukan langkah-langkah persiapan pada tanggal 2-4 Juni 2022, dimana terhadap kedua harimau itu telah dilakukan pemasangan GPS Collar dari Direktorat KKHSG Ditjen KSDAE oleh Balai Besar KSDA Sumut dan Tim Medis.
Irzal mengatakan pemasangan GPS Collar ini bertujuan untuk memantau pergerakan harimau sumatera pascalepasliar.
"Data hasil pemantauan ini sangat penting sebagai bahan evaluasi dan pengelolaan harimau mendatang di habitat alaminya," kata Plt. Kepala Balai Besar KSDA Sumut.*