Tapanuli Selatan (ANTARA) - Suara mengaum yang diduga di keluarkan harimau Sumatera mengejutkan masyarakat di Desa Perkebunan, Kecamatan Angkola Sangkunur, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara.
"Kejadiannya Selasa sekira pukul 10.00 WIB - 11.00 WIB. Kemungkinan suara harimau itu," kata Kepala Desa Perkebunan Julianto, kepada ANTARA di Sipirok lewat telepon selularnya, Rabu.
Ia menjelaskan, saat pukul tersebut sejumlah ibu-ibu sebagai buruh harian lepas yang bekerja di lahan PTPN IV Hapesong di Kampumg Malombu, Desa Perkebunan dikejutkan suara mengaum.
"Merasa khawatir setelah mendengar suara auman tersebut, ibu-ibu pekerja harian itu langsung bubar (beranjak pulang). Selanjutnya menceritakan kejadian kepada warga," ujar Julianto.
Di ceritakan Julianto, dalam dua pekan ini desa mereka sempat "diteror" harimau. Selain disaksikan langsung warga, juga ditemukan dugaan jejak kaki harimau di halaman serta jalan desa," katanya.
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah 3 Sumut sebenarnya sudah memasang empat unit kamera pengintai (trap) untuk memastikan ke khawatiran masyarakat pasca bencana banjir dan longsor di Tapsel 25 November 2025.
"Kamera trap itu akan dibuka pada sekitar 5 Januari 2026. Jadi kami masyarakat was-was suara mengaum itu dugaan berasal dari suara harimau yang berkeliaran beberapa hari ini," tegasnya.
Masyarakat Desa Perkebunan, kata Julianto, berharap keberadaan satwa liar yang diduga harimau Sumatera itu lekas menjauh ke hutan. Pasalnya, masyarakat hingga saat ini trauma dan khawatir apalagi malam tiba.
