Tapanuli Selatan (ANTARA) - Kemunculan harimau Sumatra pascabanjir bandang dan tanah longsor meresahkan warga Desa Perkebunan I, Kecamatan Angkola Sangkunur, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara.
Kepala Desa Perkebunan, Julianto, kepada ANTARA, Selasa, menceritakan seekor induk harimau bersama anaknya terlihat berkeliaran di areal perkebunan hingga mendekati permukiman warga sejak Kamis (11/12) sore.
Salah seorang warga bernama Irfan mengaku melihat langsung induk harimau dan anaknya saat berada di kebun. Merasa terancam, ia langsung menyelamatkan diri dan melaporkan kejadian tersebut kepada warga desa.
Pada Sabtu hingga Minggu, harimau kembali terlihat berkeliaran hingga ke jalan raya pada malam hari. Situasi sempat mencekam, bahkan jejak kaki yang diduga milik harimau terlihat jelas di halaman rumah warga.
Warga menduga kemunculan satwa dilindungi tersebut akibat habitatnya terganggu pascabencana, sehingga turun mendekati perkampungan untuk mencari mangsa.
Menurut Julianto, kemunculan harimau di wilayah tersebut bukan kali pertama. Beberapa tahun lalu, harimau dilaporkan memangsa ternak sapi milik warga setempat.
Selain warga, sejumlah pekerja proyek pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan juga mengaku melihat langsung keberadaan induk harimau dan anaknya di sekitar lokasi pekerjaan.
Pemerintah desa telah mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan, terutama saat beraktivitas di kebun pada siang hari serta menghindari bepergian sendirian pada malam hari, sambil menunggu penanganan dari pihak terkait.
Pihak BKSDA Sipirok, Manogor, ketika dikonfirmasi menyebut " mengenai satwa liar yang ada di Tapsel dihubungi ke Humas BBKSDA Sumut." Ia juga meminta titik koordinat lokasi desa satwa liar tersebut.
