Tapanuli Selatan (ANTARA) - Warga Kampung Simatohir, Desa Perkebunan, Kecamatan Angkola Sangkunur, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara, kembali digegerkan dengan penemuan jejak kaki yang diduga milik Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae).
Kepala Desa Perkebunan Julianto mengatakan jejak tersebut ditemukan di pasir di tepi kolam belakang rumah sekaligus bengkel milik seorang warga, Sabtu. “Jejak itu ditemukan di kolam belakang rumah warga kami atas nama Iwan,” kata Julianto kepada ANTARA.
Ia menjelaskan, sekitar pukul 03.00 WIB dini hari, Iwan sempat mendengar suara berisik kuat dari arah belakang rumahnya. Namun karena masih adanya kekhawatiran terkait keberadaan harimau yang dilaporkan berkeliaran beberapa hari terakhir, yang bersangkutan tidak berani keluar rumah.
Setelah hari terang, Iwan baru memeriksa sumber suara tersebut dan alangkahnya terkejut kembali menemukan sejumlah jejak kaki yang diduga binatang buas di sekitar kolam kecil di belakang rumahnya.
“Lokasi temuan ini berjarak sekitar satu kilometer dari titik penemuan jejak kaki dua hari sebelumnya di Kampung Malombu, yang saat ini sudah dipasangi kamera trap oleh BKSDA Wilayah III Sumatera Utara,” ujar Julianto.
Selain jejak kaki, Iwan juga menemukan beberapa ikan peliharaannya, jenis ikan mas dan mujahir, dalam kondisi mati dengan bagian kepala hilang. Diduga, ikan tersebut dimangsa satwa liar.
Kolam tersebut berada tidak jauh dari kawasan Pabrik Kelapa Sawit Perkebunan Hapesong. Dengan kembali ditemukannya jejak yang diduga harimau, keresahan warga Desa Perkebunan semakin meningkat.
“Kami khawatir. Jika ikan saja sudah menjadi korban, dikhawatirkan satwa tersebut dalam kondisi lapar,” kata Julianto.
Sebelumnya, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah III Sumatera Utara telah memasang empat unit kamera jebak (camera trap) di sejumlah titik yang diduga menjadi jalur perlintasan Harimau Sumatera untuk memastikan keberadaan satwa tersebut sekaligus memberikan rasa aman kepada masyarakat.
