Medan (ANTARA) - PT Indonesia Asahan Aluminium/Inalum (Persero) meyakini target laba 2021 yang sebesar Rp8,5-Rp9 triliun tercapai karena di semester I sudah terealisasi sekitar 50 persen.
"Angka perolehan laba pasti pada 2021 belum ada, tapi diyakini target tercapai karena penjualan dan harga jual lumayan bagus di tahun lalu," ujar Direktur Operasi dan Portofolio Inalum, Danny Praditya di Batubara, Sumut, Kamis (6/1).
Hingga semester i, pencapaian laba Inalum tercatat sekitar Rp4,7 triliun atau 50-an persen dari target laba sepanjang 2021.
Dia mengatakan itu dalam acara syukuran/resepsi Hari Jadi ke-46 Inalum yang digelar di Kuala Tanjung secara offline dan online.
Hadir sejumlah Forkompinda Kabupaten Batubara dan berbagai kalangan antara lain Bupati Batubara H Zahir dan Wakil Bupati H Oky Iqbal Frima.
Pada acara itu Inalum memberikan santunan kepada anak yatim piatu.
Menurut Danny, kinerja Inalum yang bagus di 2021 khususnya didorong harga jual yang meningkat di tengah masih ada pandemi COVID-19.
"Inalum terus berupaya meningkatkan kinerja khususnya dalam peningkatan produksi dan diversifikasi produk agar pendapatan dan laba terus meningkat," katanya.
Apalagi potensi pasar aluminium di pasar dalam negeri dan bahkan luar negeri masih cukup besar.
"Inalum optimistis laba perusahaan tahun 2022 bisa lebih besar dari pencapaian 2021 karena harga jual juga masih tren bagus," katanya.
Dia menegaskan, Inalum terus meningkatkan sinergi untuk meraih semua target dan menghadapi tantangan yang semakin dinamis termasuk dampak pandemi COVID-19.
"Dukungan dari seluruh pihak termasuk karyawan sangat dibutuhkan untuk Inalum bisa tumbuh dan tangguh," katanya.
Bupati Batubara H Zahir, mengatakan, peran Inalum cukup besar dalam mendukung pergerakan ekonomi di Batubara.
"Pemkab Batubara mendukung perkembangan Inalum dengan harapan Inalum juga memberikan kontribusi lebih besar lagi terhadap pembangunan dan masyarakat di Batubara," katanya.
Inalum optimistis target laba 2021 sebesar Rp8,5 triliun tercapai
Kamis, 6 Januari 2022 23:51 WIB 1989