Medan (ANTARA) - Kemendikbud Ristek menampung sejumlah masukan dari Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan.
Hal ini disampaikan Dirjen PAUD, Dikdas dan Dikmen Kemendikbud Ristek, Jumeri di Balai Kota Medan, Senin (27/9).
"Kami juga ingin mendengar langsung sejumlah kendala dan masukan terkait penyelenggaraan sistem pendidikan di Kota Medan, untuk nantinya dilaporkan kepada Menteri Dikbud Ristek," ungkapnya.
Baca juga: Kemendikbud Ristek tampung masukan dari Pemkot Medan
Ia berharap program yang disampaikan dapat membantu Pemkot Medan dalam penyelenggaraan sistem pendidikan, terlebih di tengah pandemi COVID-19 saat ini.
Adapun program-program tersebut, sambung Jumeri yakni program Merdeka Belajar, program sekolah penggerak (PSP), realisasi dan implementasi bantuan operasional aekolah (BOS) serta bantuan operasional penyelenggaraan (BOP) bagi tenaga pendidik juga perihal pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT).
"Selain itu juga minta agar vaksinasi bagi tenaga pendidik dan siswa terus diakselerasi agar PTM dapat segera dimulai," harap Jumeri.
Selain bersilaturahmi, kedatangan Jumeri juga untuk menyampaikan sejumlah program-program Kemendikbud Ristek yang tengah dijalankan, terutama dalam PAUD, Dikdas dan Dikmen.
Jumeri juga menambahkan kedatangannya untuk menyampaikan program-program yang tengah dijalankan agar kabupaten/kota di Indonesia dapat mengenal, mengetahui dan memahami program yang tengah dijalankan.
Dengan begitu, pemerintah daerah melalui OPD terkait dapat segera menindaklanjuti dan menjalankan program yang ada.
Wali Kota Medan Bobby Nasution, mengucapkan terimakasih atas kunjungan Jumeri. Dengan begitu, Bobby dapat mengetahui hal apa saja yang bisa dan harus diterapkan dalam mendukung kemajuan sistem pendidikan di ibukota Provinsi Sumut.
"Program-program yang disampaikan ini sangat membantu kami dalam mengambil kebijakan untuk peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di Kota Medan," ungkapnya.
Mengenai pembelajaran tatap muka (PTM), pihaknya akan terlebih dahulu menggenjot vaksinasi pelajar usia 12-17 tahun.