Medan (ANTARA) - Jumlah "merchant" (pedagang) yang menggunakan QR Indonesian Standard (QRIS) di Sumatera Utara terus meningkat atau sudah sebanyak 197.083 hingga September 2020.
"Dengan terus meningkat hingga 197.083 pedagang, Sumut tetap tercatat masuk 10 besar penggunaan QRIS, secara nasional,"ujar Kepala Bank Indonesia (BI) Sumut, Wiwiek Sisto Widayat di Medan, Minggu (11/10).
Pada September 2020, ada penambahan 15.398 pedagang dari posisi Agustus yang menggunakan QRIS.
Baca juga: Inflasi Sumut 2020 diprediksi di bawah angka nasional
Menurut dia, BI tetap optimistis pengguna QRIS di Sumut terus bertambah, apalagi saat pandemi COVID-19, masyarakat cenderung memilih transaksi non tunai.
BI sendiri terus melakukan berbagai kebijakan jangka pendek mau pun panjang untuk memastikan kelancaran sistem pembayaran non tunai.
BI Sumut, misalnya, melakukan perjanjian kerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota dalam pengembangan ekonomi digital.
Baca juga: Restrukturisasi kredit yang disetujui di Sumut capai Rp24,16 triliun
"Harapannya para bupati/wali kota di Sumut menggunakan QRIS untuk transaksi elektronik di lingkungan pemerintah daerah," katanya
"Bank Pembangunan Daerah (BPD) di Sumut juga diharapkan turut mengimplementasikan QRIS di 33 kabupaten/kota.
Wiwiek mengakui, penggunaan QRIS terbesar masih tetap di wilayah Kota Medan.
Dari 197.083 pedagang yang menggunakan QRIS di Sumut, sebesar 56,75 persen berada di Medan.