Medan (ANTARA) - Inflasi di Sumatera Utara sepanjang tahun 2020 diyakini akan lebih rendah atau berada di bawah sasaran angka nasional yang sebesar 3 plus minus satu persen.
"Melihat perkembangan pergerakan harga barang dan lainnya hingga September, BI (Bank Indonesia) memprediksi, inflasi di Sumut pada tahun 2020 diperkirakan hanya 1,6-2 persen," ujar Kepala BI Kantor Perwakilan Sumut, Wiwiek Sisto Widayat di Medan, Sabtu (10/10).
Angka inflasi Sumut sebesar 1,6-2 persen itu di bawah sasaran angka nasional yang sebesar 3 plus minus satu persen.
Baca juga: BI prediksi inflasi Sumut tahun 2020 di kisaran 1,6 - 2 persen
Angka inflasi Sumut pada 2020 itu juga lebih rendah dari angka inflasi daerah itu di tahun 2019 yang sebesar 2,33 persen.
Menurut dia, melemahnya inflasi di Sumut merupakan dampak turunnya daya beli masyarakat akibat pandemi COVID-19 sejak Februari.
Meski pun, kata Wiwiek, sejak dalam dua bulan terakhir, daya beli semakin menguat sejak era normal baru pandemi COVID-19.
Wiwiek mengatakan, walau diperhitungkan akan lebih rendah, namun ada beberapa faktor bisa mendorong inflasi.
Mulai dari keterlambatan impor luar negeri, kenaikan harga dan penimbunan/belanja berlebihan konsumen khususnya menjelang Natal dan tahun baru.
"Oleh karena itu perlu terus dikawal khususnya dalam soal harga berbagai barang kebutuhan," ujar Wiwiek.