Medan (ANTARA) - Volume ekspor karet Sumatera Utara ke China masih terus meningkat di tengah pandemi COVID-19 sehingga komoditas perkebunan tersebut masih memiliki prospek yang baik.
"Biasanya negara tujuan ekspor karet Sumut terbesar ke Jepang, namun tiga bulan terakhir ke China,"ujar Sekretaris Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah di Medan, Kamis.
Menurut dia, setelah sempat anjlok pada Mei, ekspor karet Sumut terus meningkat mulai Juni khususnya ke China.
Baca juga: Nilai ekspor Sumut ke India meningkat meski pandemi COVID-19
Untuk di Agustus, permintaan karet dari China mencapai 10.198 ton atau 26,7 persen dari total volume ekspor.
Pada Agustus 2020, karet Sumut diekspor ke 37 negara dengan terbesar ke China sebesar 26,71 persen, ke Amerika Serikat 15,21 persen dan ke Jepang 12,34 persen dari total ekspor.
"Gapkindo memperkirakan pada September, ekspor karet terbesar Sumut juga masih ke China, walaupun diperkirakan persentasenya mulai berkurang," ujarnya.
Baca juga: Ekspor sektor industri Sumut masih bertumbuh
Sebaliknya, ekspor ke Jepang akan mulai mengalami peningkatan.
Edy menjelaskan, volume ekspor karet Sumut di Agustus meningkat 18,24 persen dari posisi Juli atau menjadi 38.182 ton.
"Ekspor karet Sumut sejak Juni terus meningkat, walau dibandingkan periode Januari-Agustus 2019, total ekspor periode sama 2020 masih turun sebesar 12,3 persen," katanya.
Total ekspor karet Sumut Januari-Agustus 2020 tinggal 240.898 ton dari periode sama pada 2019 yang sebesar 274.703 ton.
"Peningkatan ekspor karet juga terekam dari besarnya volume ekspor atau 90 persen dari total volume penjualan pada Agustus yang sebesar 42.431 ton," ujar Edy.
Pada Agustus, penjualan karet di pasar lokal hanya 10 persen. Total volume penjualan karet pada Agustus lebih tinggi dibandingkan Juli yang masih 35.999 ton.
Ekspor karet Sumut ke China terus meningkat
Kamis, 10 September 2020 23:39 WIB 986