Tapteng (ANTARA) - Dinas kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah menyatakan 5 dari 50 warga Tapanuli Tengah yang dalam pemantuan atau Orang Dalam Pemantauan (ODP) dinyatakan bebas dari COVID-19 dan masa pemantauan sudah selesai.
Hal itu diungkapkan oleh Kadis Kesehatan Tapanuli Tengah Nursyam melalui Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Tapanuli Tengah, Ewiya Laili, pada acara diskusi bersama mencegah penularan COVID-19 di Tapteng yang diselenggarakan Aula Polres Tapteng, Senin (23/3/2020).
Diterangkan Laili, terjadinya peningkatan ODP di Kabupaten Tapanuli Tengah dikarenakan banyaknya Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang pulang dari Negara Malaysia pascadiberlakukannya lockdown (mengunci akses) di negeri jiran itu. Sehingga para TKI banyak yang pulang kampung termasuk ke Kabupaten Tapanuli Tengah.
Baca juga: Polres Tapteng diskusi bersama dengan lapisan masyarakat untuk pencegahan COVID-19
Lebih lanjut disampaikannya, dengan selesainya masa pemantauan terhadap 5 orang warga Tapteng dan sudah dinyatakan bebas COVID-19, maka jumlah ODP di Tapteng untuk sampai saat ini sebanyak 45 orang. Dan hasil pemantauan ke-45 orang itu kondisinya dalam keadaan baik dan sehat. Pun demikian pemantauan terus diberlakukan selama 14 hari ke depan.
“Tiap hari dipantau oleh petugas kita yang ada di Puskesmas dan dilaporkan perkembangannya ke Dinas Kesehatan,” ucapnya.
Ia pun menyebutkan, setiap hasil laporan dari Puskemas dan Dinas Kesehatan langsung disampaikan ke pimpinan mereka.
Baca juga: Cegah penularan virus, Mapolres Tapteng disemprot, juga rumah ibadah
Baca juga: Bupati perintahkan 917 lokasi di Tapteng disemprot cegah COVID-19
“Alhamdulillah sampai saat ini belum ada warga Tapteng yang suspect atau positif COVID-19. Kita berdoa agar kiranya Tapteng bebas dari wabah itu. Dan kami pun tidak bosan-bosannya mengajak masyarakat agar mematuhi imbauan dari pemerintah untuk tidak banyak beraktivitas di luar rumah dan menjauhkan diri dari keramaian demi kebaikan bersama,” tandasnya.
Sementara itu Kapolres Tapteng AKBP Sukamat dalam pertemuan itu meminta kepada Dinas Kesehatan Tapanuli Tengah agar terbuka memberikan informasi terkait ODP dan Pasien Dalam Pengawasaan (PDP) kepada publik. Karena Polres Tapteng sendiri sulit untuk mendapatkan informasi itu dari Dinas Kesehatan.
“Mohon kerjasamanya lah, karena di daerah lain informasi itu dibuka kepada publik apalagi kepada pihak keamanan seperti Polres dan Kodim demi tugas pengamanannya,” ucap Kapolres.
Acara diskusi bersama yang diselenggarakan Polres Tapteng bekerja sama dengan TNI, Pemkab, PWI Sibolga-Tapteng mendapat apresiasi dari perwakilan ormas dan tokoh agama yang ada di Tapteng. Dimana dengan diskusi itu ada pemandangan yang sama terkait antisipasi penularan dan pencegahan COVID-19 untuk disampaikan kepada masyarakat dan juga kepada umat.