Sibolga (ANTARA) - Keberadaan Depot Pertamina di Jala Janggi Kota Sibolga, Sumatera Utara, diusulkan untuk direlokasi, mengingat kawasan itu rawan bencana atau kejadian yang dapat berdampak fatal.
Usulan relokasi itu disampaikan langsung kepada Presiden Joko Widodo sewaktu datang melakukan kunjungan kerja ke Sibolga untuk meresmikan Terminal Penumpang Pelabuhan Sibolga, Minggu (17/3).
“Kami mohon kepada Bapak Presiden agar keberadaan Depot Pertamina di Sibolga direlokasi ke tempat yang lebih aman. Mengingat belakangan ini sering terjadi bencana, termasuk peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di Sibolga. Kalaulah seumpamanya percikan api atau getaran bom bunuh diri yang kemarin sampai ke Depot Pertamina, mungkin sudah dapat kita bayangkan dampak fatalnya. Untuk itulah kami meminta kepada bapak agar menginstruksikan jajaran Pertamina atau yang berkompeten merelokasinya, dan kawasan itu dijadikan pusat penghijauan kota,” kata Aliansi Tapanuli Raya Sibolga, Thomson Pasaribu saat melakukan pertemuan dengan Presiden Jokowi.
Menanggapi usulan dari Altra itu, Presiden Jokowi berjanji akan membahasnya.
“Terimakasih kepada Altra yang sudah memberikan saran dan masukan. Akan saya bahas,” jawab Presiden.
Keberadaan Depot Pertamina ini memang sudah sering dibahas, dan pernah diusulkan untuk dipindahkan ke Tapanuli Tengah, mengingat lahan di Tapteng masih cukup luas.
Namun wacana itu tidak berkelanjutan. Dan baru kali inilah usulan relokasi itu langsung disampaikan ke Presiden demi kenyamanan masyarakat Sibolga.
Depot pertamina Sibolga diusulkan direlokasi
Minggu, 17 Maret 2019 22:37 WIB 11003