Medan (Antaranews Sumut) - Rumah Sakit Jiwa Mahoni Medan siap menampung calon legislatif yang depresi atau mengalami gangguan kejiwaan akibat gagal terpilih dalam Pemilu 2019.
Ketua Yayasan Rumah Sakit Jiwa Mahoni, Alvin Syahrial di Medan, Kamis, mengatakan, sebagian caleg yang gagal terpilih cenderung akan mengalami guncangan kejiwaan atau syok karena berbagai faktor pascapemilihan, salah satunya akibat uang habis hingga ratusan juta rupiah selama proses hingga akhir pemilihan.
Karena itu rumah sakit jiwa swasta tersebut akan membantu rumah sakit milik pemerintah yang mengalami keterbatasan ruangan, dengan menyiapkan empat kamar VIP dan enam kamar kelas I guna memfasilitasi terapi penyembuhan bagi para caleg yang depresi akibat gagal terpilih.
Para caleg itu nantinya akan diawasi oleh belasan dokter dan perawat yang biasa menangani pasien depresi akibat masalah temporer seperti misalnya gagal terpilih dalam pemilu.
Selama proses penyembuhan, selain diberi obat penenang pasien juga diterapi dengan melakukan aktivitas religi, olahraga serta diberi motivasi untuk bisa kembali bangkit dan menatap masa depan.
Di kamar VIP pasien juga dibuat senyaman mungkin seperti sedang berada di rumah, dengan fasilitas televisi, pendingin ruangan, kama mandi serta kursi tamu bagi keluarga yang ingin menjenguk.
Alvin menerangkan berdasarkan pengalaman sebelumnya seperti Pemilu 2014, RSJ Mahoni menampung dua pasien gagal terpilih yang sempat dirawat hampir dua pekan serta puluhan caleg yang berobat jalan untuk mengatasi gangguan mental atau depresinya.
"Lama perawatan sebenarnya tergantung pada berat atau tidak nya depresi atau syok yang dialami si pasien,' katanya.