Tapteng (Antaranews Sumut)- Razia yang gencar dilakukan Satpol PP Tapteng ke warung remang-remang dan juga warung tuak yang meyediakan wanita, berakhir ricuh. Akibatnya 5 orang mengalami luka-luka, yakni 4 orang korban dari pemilik warung tuak, dan 1 orang dari Satpol PP Tapteng.
Informasi yang berhasil dihimpun ANTARA di lapangan menyebutkan, Rabu malam sekitar pukul 22.30WIB Satpol PP Tapteng melakukan razia ke salah satu warung tuak di Rindu Alam Jalan AR Surbakti Kecamatan Pandan. Karena tidak terima warungnya dirazia terjadi perlawanan yang mengakibatkan kericuhan antara petugas Satpol PP Tapteng dengan pemilik warung beserta keluarganya.
Adapun korban yang luka-luka dari pihak pemilik warung tuak adalah, David Butarbutar (42), Pangeran Jonathan Butarbutar (19), Samuel Butarbutar (16), dan Ade Putra Sikumbang (31). Sedangkan korban luka dari pihak Satpol PP Tapteng Jon Fery Silban (24).
Akibat pemukulan yang terjadi pihak korban dari pemilik warung tuak melapor ke Polres Tapteng. Demikian juga pihak dari Satpol PP melapor ke Polres Tapteng.
Kepala Satuan Satpol PP Tapteng, Jontriman Sitinjak yang dikonfirmasi ANTARA Kamis sore menyebutkan, bahwa benar anggotanya melakukan razia ke warung remang-remang, cafe dan juga warung tuak yang menyediakan jasa perempuan. Saat razia berlangsung ke warung tuak milik David Butarbutar, ada perlawanan kepada anggota Satpol PP.
“Jadi pemilik warung itu menghadang anggota sembari membawa rantai yang mengakibatkan satu orang anggota kami luka. Melihat temannya terluka, anggota yang lainpun bergerak membela dan melindungi diri hinga terjadilah peristiwa itu. Saya sudah dipanggil pihak Polres Tapteng dan sudah saya berikan keterangan. Jadi biarlah hukum yang bertindak, karena kami bekerja sesuai dengan aturan,”tegas Jontriman, Kamis.
Ditambahkannya, bahwa pemilik warung atau cafe yang lain mematuhi aturan yang dikeluarkan Satpol PP agar tidak beroperasi diluar jam yang sudah ditentukan. Namun warung yang miliki Butarbutar tidak mengindahkan aturan tersebut dan bahkan melawan anggota.
“Intinya tidak mungkin ada akibat tanpa ada sebab. Siapapun akan melakukan perlawanan kalau sudah terancam,”katanya.
Sementara itu para korban dari pihak warung saat ini sedang dirawat di Rumah Sakit.