Kotapinang (Antaranews Sumut) – Harga Tandan Buah Segar (TBS) Kelurahanapa sawit di Kabupaten Labuhanbatu Selatan tidak kunjung membaik sejak beberapa bulan terakhir. Kondisi ini menyebabkan perekonomian masyarakat, khususnya kalangan petani menjadi lesu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari sejumlah petani, Rabu di Kotapinang, harga jual TBS Kelurahanapa sawit sekarang ini masih bertahan pada kisaran Rp900-Rp1.050/Kg. Sedangkan getah, harga di tingkat petani sekarang masih Rp5.000-an/Kg.
“Harga TBS sejak Ramadan sangat merosot. Kami pikir karena nilai tukar dolar tinggi harga TBS ikut naik, ternyata nggak pengaruh sama sekali. Padahal ketika krisis moneter tahun 1998, harga TBS naik sangat tinggi seiring naiknya nilai dolar saat itu,” kata Zaini Ritonga, petani di Lingkungan Bedagai, Kelurahan Kotapinang, Kecamatan Kotapinang.
Dia berharap kondisi ekonomi nasional yang sangat terpuruk saat ini tidak berpengaruh terhadap harga kebutuhan pokok. Jika itu terjadi maka petani Kelurahanapa sawit lah yang akan merasa sangat menderita.
Walaupun nilai tukar rupiah terhadap dolar beberapa waktu belakangan cukup tinggi, namun kondisi itu tidak berpengaruh terhadap harga TBS Kelapa sawit dan getah sadapan karet di Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
Seorang petani Kelurahan sawit di Desa Air Merah, Kecamatan Kampungrakyat, Khairul Rambey di Kotapinang, Rabu, menyampaikan harga TBS di tingkat petani saat ini merosot. Sementara, pada Juni lalu harga TBS masih berkisar Rp1.100-Rp1.400/Kg.
“Tergantung kondisi TBS dan jauh dekatnya lokasi kebun. Kondisi ini sudah berlangsung dua bulan dan belum ada tanda-tanda akan membaik,” katanya.
Anjloknya harga saat ini menyebabkan sebagian besar kebun-kebun masyarakat tidak lagi terawat. Ia berharap agar harga kembali ke level aman, yakni Rp1.400-Rp1.500/Kg.
Humas PMKS PT. Nubika Jaya (Permata Hijau Group), Sofyan mengakui masih belum stabilnya harga TBS tersebut.
Menurutnya, situasi ini disebabkan kampanye hitam Eropa terhadap Crude Palm Oil (CPO) yang semakin marak dan produksi minyak kedelai serta minyak bunga matahari yang sedang mencapai puncaknya pada bulan ini.
“Harga beli TBS di pabrik kami saat ini berkisar Rp1.200/Kg. Industri Kelurahanapa sawit memang tidak dapat berbuat banyak. Kami berharap agar masyarakat petani bersabar, hingga kondisi harga kembali stabil,” katanya.
Hingga kini belum ada tanda-tanda harga TBS akan membaik. Sebab, CPO kalah bersaing dengan minyak bunga mata hari dan kedelai di pasaran Eropa.
“Kemungkinan hingga akhir tahun ini harga TBS masih rendah seperti sekarang. Eropa jor-joran membuat kampanye buruk terkait CPO,” katanya.
Harga TBS rendah
Rabu, 7 November 2018 18:32 WIB 1686
ilustrasi (foto/ antara)
