Medan,2/2 (ANTARA) -Sumatera Utara pada Januari 2013 mengalami inflasi sebesar 1,39 persen atau lebih tinggi dari angka nasional yang masih 1,03 persen.
"Diakui, inflasi Sumut yang lebih tinggi dari angka nasional seperti Januari lalu jarang terjadi.Inflasi dipicu kenaikan harga berbagai barang,"kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Suharno, di Medan, Jumat.
Penyumbang inflasi tertinggi adalah kenaikan harga cabai merah,kentang, dan bawang merah.
Harga cabai merah mengalami kenaikan 44,18 persen, kentang meningkat 25,08 persen sedangkan bawang merah naik 24,53 persen.
Selain itu, harga daging ayam ras juga naik 13,60 persen, ikan dencis 12,40 persen.
"Kenaikan tarif angkutan udara dan beras juga mendorong inflasi meski kenaikannya tidak terlalu besar atau 3,35 persen dan 0,94 persen,"katanya.
Dia menyebutkan, seluruh atau empat kota yang dijadikan Sumut sebagai Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami inflasi yang lumayan besar.
Kota Medan misalnya inflasinya sebesar 1,21 persen, Pematang Siantar 2,01 persen, Sibolga 3,78 persen dan Padang Sidempuan sebesar 1,29 persen.
Terjadinya inflasi pada Januari menyebabkan inflasi year on year (YoY) untuk Sumut juga lumayan besar atau sebesar 3,51 persen.
"Awal tahun ini, inflasi memang terjadi hampir di semua kota, seperti 16 kota IHK di Pulau Sumatera juga mengalami inflasi.,"katanya.
Suharno mengakui, inflasi di Sibolga tercatat paling tinggi di Sumatera.
"Mudah-mudahan pemerintah bisa menekan angka inflasi di Sumut,"katanya.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumut, Rouly Tambunan, mengatakan, kenaikan harga berbagai barang akibat faktor cuaca.
Di Sibolga misalnya, akibat cuaca, produksi ikan mengalami penurunan sehingga mendorong kenaikan harga.
"Pemerintah terus berupaya memperlancar pasokan guna menekan harga,"katanya.
Inflasi Sumut Januari Diatas Angka Nasional
Sabtu, 2 Februari 2013 14:18 WIB 751