Madina (ANTARA) - PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) mencatatkan kinerja positif hingga Kuartal III (Q3) 2025. Perusahaan menunjukkan kontribusi berkelanjutan dalam penyediaan energi listrik berbasis panas bumi, penguatan dampak sosial di wilayah kerja, serta konsistensi strategi bisnis untuk menopang transisi energi bersih nasional.
SMGP menegaskan posisinya sebagai salah satu pengembang energi terbarukan yang bertanggung jawab dan berorientasi pada keberlanjutan.
Hingga Q3 2025, total generasi listrik Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sorik Marapi telah mencapai lebih dari 1 juta MWh. Capaian tersebut berdampak langsung pada ketahanan energi daerah. Saat ini, SMGP menyuplai 100 persen kebutuhan listrik Kabupaten Mandailing Natal.
Seluruh pembangkit PLTP Sorik Marapi menggunakan teknologi Organic Rankine Cycle (ORC) dari Kaishan Group. Teknologi ini dinilai mampu meningkatkan efisiensi waktu dan biaya, sekaligus mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya panas bumi secara ramah lingkungan.
Sejalan dengan kinerja operasional, SMGP juga secara konsisten menjalankan program Community Development and Community Relations (CDCR) di wilayah sekitar proyek. Hingga Kuartal III 2025, tercatat 43 program CDCR telah dilaksanakan dengan lima pilar utama, yakni, ekonomi, edukasi, kesehatan, agama, seni dan budaya serta lingkungan.
Program tersebut mencakup pengembangan kopi, tanaman produktif, perikanan, peternakan, hingga pengembangan agrowisata berbasis potensi lokal. Inisiatif ini dirancang untuk memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat, meningkatkan kualitas hidup, serta membangun hubungan jangka panjang yang harmonis antara proyek panas bumi dan masyarakat setempat.
Kepala Teknik Panas Bumi (KTPB) PLTP Sorik Marapi, Ali Sahid, menyatakan bahwa capaian hingga Q3 2025 mencerminkan optimisme perusahaan terhadap masa depan industri energi hijau di Indonesia.
“Memasuki tahun 2026, SMGP akan memfokuskan strategi bisnis pada optimalisasi kinerja operasional PLTP Sorik Marapi serta penguatan standar keselamatan dan keberlanjutan sebagai Objek Vital Nasional,” ujar Ali Sahid, Senin (29/12).
Ia menambahkan, seluruh capaian tersebut merupakan bagian dari komitmen SMGP mendukung target Net Zero Emission 2060 Pemerintah Indonesia.
“Melalui pemanfaatan energi panas bumi yang bersih, aman, dan berkelanjutan, SMGP berupaya menjadi bagian dari solusi transisi energi nasional yang inklusif dan berorientasi pada masa depan,” tutupnya.
