Madina (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal (Pemkab Madina) melakukan normalisasi Sungai Aek Namora pascabencana banjir yang melanda Desa Banua Rakyat, Kecamatan Naga Juang. Langkah ini dilakukan untuk memulihkan saluran irigasi dan mendukung aktivitas pertanian masyarakat.
Wakil Bupati Mandailing Natal, Atika Azmi Utammi Nasution, meninjau langsung proses normalisasi Sungai Aek Namora pada Senin (15/12). Dalam kesempatan tersebut, Atika menyampaikan bahwa kehadirannya bertujuan memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi, khususnya dalam penanganan dampak banjir.
Menurut Atika, banjir menyebabkan pendangkalan sungai dengan kedalaman sedimen mencapai sekitar tiga meter, sehingga air mudah meluap ke area persawahan dan permukiman. Oleh karena itu, pengerukan dan normalisasi sungai menjadi langkah mendesak.
“Alhamdulillah, alat berat saat ini sudah bekerja untuk melakukan normalisasi Sungai Aek Namora sekaligus mengeruk sedimentasi yang ada,” ujar Atika.
Ia menjelaskan, terdapat dua unit excavator yang dikerahkan, yakni excavator VC 200 dan VC 50. Excavator VC 200 digunakan untuk meluruskan alur sungai, sementara VC 50 difokuskan membersihkan saluran irigasi sawah yang mengalami penyumbatan.
Atika menambahkan, sekitar 70 hektare lahan sawah di Desa Banua Rakyat mengalami puso dan terdampak banjir. Dengan dilakukannya normalisasi, diharapkan masyarakat dapat kembali mengolah sawah dan meningkatkan produktivitas pertanian.
Sebelumnya, Bupati Mandailing Natal, Saipullah Nasution, juga telah meninjau langsung lokasi normalisasi Sungai Aek Namora pada Sabtu (12/12). Ia menyampaikan Pemkab Madina siap menurunkan alat berat excavator jenis power crawler (PC) berukuran besar untuk mempercepat proses pengerukan.
Ia mengungkapkan bahwa alat berat yang digunakan sebelumnya merupakan bantuan dari Kementerian Pertanian dan PTPN IV dengan spesifikasi PC kecil. Karena dinilai kurang memadai, Pemkab Madina kembali mengajukan permohonan alat berat berkapasitas lebih besar.
Selain normalisasi sungai, Bupati juga menyampaikan rencana penyaluran bantuan bibit pertanian untuk mengganti tanaman petani yang rusak akibat banjir.
Saipullah berharap normalisasi Sungai Aek Namora dapat memperlancar aliran air dari hulu ke hilir sehingga mampu mengurangi potensi banjir di masa mendatang. Meski intensitas hujan mulai menurun, ia tetap mengimbau masyarakat untuk waspada.
Bupati juga memastikan telah melaporkan kondisi sawah warga di Desa Banua Rakyat kepada Kementerian Pertanian agar petani mendapatkan bantuan. Ia menyebutkan sekitar 50 hektare lahan pertanian di wilayah tersebut terdampak banjir.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mandailing Natal, Taufik Zulhanra Ritonga, menyampaikan bahwa normalisasi Sungai Aek Namora juga bertujuan mengairi sekitar 187 hektare lahan pertanian di Kecamatan Naga Juang. Sungai tersebut merupakan sumber utama irigasi bagi petani setempat.
“Banjir beberapa waktu lalu menyebabkan sungai meluap dan terjadi pendangkalan sedimen. Karena itu dilakukan pengerukan agar fungsi irigasi kembali normal,” kata Taufik yang dikonfirmasi ANTARA, Selasa (16/12).
