Madina (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal (Madina) menyerahkan secara simbolis bantuan sosial Beasiswa Mahasiswa Miskin Berprestasi Tahun 2025 kepada 80 orang penerima manfaat, dalam sebuah kegiatan yang digelar di Aula Kantor Bupati Madina, Panyabungan, Senin(15/12).
Bupati Mandailing Natal, Saipullah Nasution menegaskan bahwa beasiswa tersebut merupakan bentuk nyata komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), sebagaimana amanat Pasal 31 Undang-Undang Dasar 1945 yang menjamin hak setiap warga negara untuk memperoleh pendidikan.
“Aset paling berharga Madina bukan hanya kekayaan alamnya, tetapi sumber daya manusianya. Tanpa ilmu dan teknologi, kekayaan itu tidak akan memberi manfaat maksimal bagi masyarakat,” ujar Bupati dalam sambutannya.
Saipullah menjelaskan, sejak berpisah dari Kabupaten Tapanuli Selatan pada 1999, Madina telah berusia 26 tahun. Namun hingga kini, pengelolaan berbagai potensi daerah seperti pertambangan, perkebunan, dan pertanian masih belum optimal karena keterbatasan SDM.
“Kopi Mandailing dikenal dunia, tapi kita belum mampu memenuhi permintaan pasar global. Banyak kekayaan kita yang justru dikelola pihak luar. Ini yang ingin kita ubah melalui pendidikan,” tegasnya.
Meski di tengah keterbatasan anggaran daerah dan pemangkasan anggaran hingga puluhan miliar rupiah, Bupati menegaskan pemerintah tetap memprioritaskan sektor pendidikan. Bahkan, pengadaan fasilitas tertentu ditunda demi mengalokasikan anggaran beasiswa.
Pada tahun 2025 ini, Pemkab Madina mengalokasikan beasiswa untuk 80 mahasiswa, dari total 320 pendaftar yang berasal dari 29 perguruan tinggi. Setelah proses verifikasi berkas, hanya 80 mahasiswa yang dinyatakan memenuhi syarat.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Madina menjelaskan, 50 mahasiswa di antaranya dinyatakan lulus langsung karena tercatat dalam Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) pada desil 1 dan desil 2, atau kategori keluarga miskin dan miskin ekstrem.
“Beasiswa ini diharapkan dapat meringankan beban biaya hidup keluarga penerima dan memastikan mahasiswa tetap melanjutkan pendidikan,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati juga mengingatkan para penerima agar memanfaatkan beasiswa secara bertanggung jawab.
“Jika beasiswa ini tidak digunakan untuk kuliah, akan kami hentikan dan dialihkan kepada yang lain. Ini uang rakyat yang harus dipertanggungjawabkan,” tegas Saipullah.
Sementara itu, Wakil Bupati Madina Atika Azmi Utammi Nasution turut memberikan motivasi kepada para mahasiswa. Ia mendorong generasi muda agar tidak takut bekerja di luar bidang keilmuan dan tidak terjebak pada pola pikir instan.
“Kerja, kerja, kerja. Jangan terlalu memilih di awal. Dari proses itulah sering terbuka pintu-pintu peluang lain,” pesan Atika.
Ia juga mengingatkan agar generasi muda Madina mampu menjadi tuan di daerah sendiri dan tidak sekadar menjadi penonton dalam pengelolaan kekayaan daerah.
Penyerahan beasiswa ini diharapkan menjadi langkah strategis Pemkab Madina dalam mencetak generasi muda yang berdaya saing, profesional, dan mampu mengelola potensi daerah secara mandiri di masa depan.
