Medan (ANTARA) - Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara (Sumut) menyatakan penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) mencapai 23.632 ton terhitung dari Januari-20 September 2025.
"Penyaluran 23.632 ton beras SPHP itu sudah mencapai 26,68 persen dari total target 89.861 ton per tahun," ujar Pemimpin Wilayah Perum Bulog Sumut Budi Cahyanto di Medan, Minggu.
Budi mengatakan penyaluran beras SPHP dilakukan di berbagai saluran di antaranya Gerakan Pangan Murah (GPM) TNI, Polri, pemerintah setempat, Rumah Pangan Kita (RPK), swalayan/toko ritel modern, Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.
Lebih lanjut, ia menyatakan, penyaluran terbanyak itu dilakukan oleh GPM TNI, Polri maupun Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, pemerintah kabupaten/kota.
Misalkan saja, Kepolisian Daerah Sumatera Utara telah menyalurkan dari Agustus- saat ini sebanyak 2.198.515 kilogram (2.198 ton) beras SPHP dengan target per tahun 7.715 ton dalam kegiatan GPM.
"Kami terus meningkatkan penyaluran beras SPHP kepada mitra guna mendekati ke masyarakat dengan harga terjangkau," kata Budi.
Ia menambahkan, penyaluran itu dilakukan sesuai kebutuhan masyarakat dalam permintaan pasokan beras SPHP tersebut, namun tetap mengikuti peraturan bahwa setiap pembeli hanya bisa mendapatkan maksimal 10 kilogram.
"Aturan dalam penjualan tetap sama dengan mitra lainnya sesuai harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp13.100 per kilogram," kata dia.
Ekonom dari Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) Gunawan Benjamin sebelumnya menilai penyaluran beras SPHP efektif untuk menekan harga bahan pokok itu di pasar.
"Intervensi yang dilakukan Bulog tersebut dalam penyaluran beras SPHP sejauh ini efektif dalam menekan harga," katanya.
Gunawan mengatakan jika mengacu kepada rata-rata harga beras medium di wilayah Sumut secara keseluruhan dengan harga beras medium turun dari Rp14.800-Rp14.500 per kilogram menjadi Rp14.650-Rp14.400 per kilogram.
