Xian (ANTARA) - Ketika mendengar nama China atau Tiongkok, mungkin sebagian besar asumsi yang muncul di pikiran adalah ajaran komunis dan agama Budha.
Asumsi itu tidak salah karena Partai Komunsi China (Communist Party of China/CPC) merupakan partai politik yang besar dan Budha merupakan agama yang banyak dianut oleh penduduk China.
Namun keberadaan Partai Komunis China dan agama Budha tersebut tidak menghambat keberadaan Islam, termasuk kebebasan beragama dan beribadah bagi kaum muslim, baik bagi penduduk China mau pun warga asing yang berkunjung.
Malah, kebebasan dan kekompakan beragama tersebut telah berlangsung lama, bahkan hingga ratusan tahun silam.
Masjid Hua Chie, sebuah masjid tua yang berada di Kota Xián, Provinsi Shaanxi menjadi salah satu bukti dan saksi adanya kebebasan dan kekompakan dalam beragama di China.
Masjid Hua Chie dibangun pada tahun 742 M pada masa kekuasaan Dinasti Tang untuk memudahkan umat Islam untuk berkumpul dan beribadah. Malah, anggaran Pembangunan masjid tua tersebut sepenuhnya ditanggung oleh kekaisaran.
Yusuf Fai, Pengurus Masjid Hua Chie mengatakan, pada masa kekaisaran tersebut, hamper tidak ada masalah atau konflik keagamaan karena seluruh rakyat hidup dalam keadaan harmonis dan saling menjaga.
Kekompakan dan persatuan dalam beragama terus terjaga di China meski kondisi bangsa saat itu sempat mengalami pergantian kekuasaan.
Pada masa Dinasti Ming, justru kekaisaran memberikan penghargaan besar dengan mengangkat tiga warga suku Khui yang beragama Islam menjadi jenderal perang.
Pemerintah pada masa itu juga memberikan apresiasi karena masyarakat suku Khui selalu menjaga kekompakan dan tetap menjaga tradisi Tiongkok.
Selain itu, pada masa Dinasti Ming, cukup banyak pejabat kerajaan yang memeluk agama Islam, salah satunya Laksmana Cheng Ho yang pernah mendatangi Nusantara pada masa lalu.
Namun pada masa agresi militer Jepang, banyak masjid di China yang hancur karena dibom Jepang karena dianggap sebagai Lokasi persembunyian salah seorang jenderal yang beragama Islam.
Secara spesifik, Yusuf Fai menyebutkan sangat banyak umat muslim China yang beribadah di Masjid Hua Chie, terutama pada hari Jumat sehingga memenuhi masjid tua tersebut.
Wisatawan dari berbagai negara juga sering mengunjung Masjid Hua Chie untuk menyaksikan sejarah perjalanan agam Islam, termasuk bukti kekompakan beragama pada masa lalu.
