Medan (ANTARA) - Jika berkunjung ke Kota Xián, Provinsi Shaanxi, China, pengunjung akan dimanjakan dengan berbagai objek wisata yang menampilkan peninggalan bersejarah dan peradaban masa lalu Tiongkok.
Ada Emperor Qinshihuang’s Mausoleum atau sering disebut Museum Terrakota yang merupakan makam kaisar dengan pengawalan ribuan patung prajurit dan City Wall yang merupakan benteng tinggi yang mengelilingi istana kaisar.
Namun yang lebih menarik, Pemerintah Kota Xián tidak hanya mengandalkan situs-situs bersejarah, namun juga memadukannya dengan teknologi sehingga semakin meriah dan menarik wisatawan.
Ada juga Taman Tang, Tomb Emperor Jingdi (makam kekaisaran Dinasti Han), air panas Huaqing, masjid tua, pasar halal, menara bell, dan Pagoda Dayanta atau Pagoda Angsa Liar Besar.
Namun penyajian berbagai situs bersejarah itu tidak hanya mengandalkan objek benda semata, melainkan dipadukan dengan teknologi sehingga semakin menarik untuk dinikmati.
Salah satu lokasi yang berhasil memadukan sejarah dan teknologi adalah “Great Tang All Day Mall” yang memadukan sejarah tokoh agama dan taman rekreasi yang dibangun pada tahun 2016.
Di bagian depan, ada pagoda yang menjadi Lokasi penyimpanan berbagai buku dan kitab peninggalan Bhiksu Xin Huang yang melakukan perjalanan untuk belajar agama ke India pada tahun 627 M.
Setiap hari, ribuan orang berfoto di depan pagoda tersebut, dan diizinkan untuk memasuki pagoda guna menyaksikan buku dan kitab yang telah berusia 14 abad itu.

Sedangkan di sebelahnya, ada sebuah taman yang memiliki panjang sekitar 2,7 km yang memiliki dua lajur yang cukup lebar sehingga bisa dilintasi banyak orang.
Kemeriahan di taman tersebut justru berlanjut hingga malam hari karena dihiasi lampu yang sangat terang dan warna warni sehingga menarik perhatian.
Chang Hong Mei, salah satu pemandu wisata di Xian mengatakan, terangnya dan meriahnya suasana menyebabkan di tempat berlangsung hingga menjelang pagi dan sering disebut sebagai Lokasi malam tanpa akhir.
Kemeriahan di Great Tang All Day Mall bukan hanya karena penerangan dan cahaya lampu yang bervariasi, namun juga adanya berbagai patung kaisar masa lalu disertai berbagai jenderal perangnya.
Kemudian, ada juga penampilan tarian tradisional Xian yang menampilkan penari yang seperti melayang dengan bantuan peralatan yang dipasangkan di bagian kaki atau pinggul penari.
Terdapat juga bangunan-bangunan yang sangat menarik dikunjungi, seperti gedung teater, gedung opera dan bangunan tradisional berukuran besar dengan disinari lampu yang didominasi warna merah sehingga menimbulkan kesan anggun dan megah.

Keberadaan bangunan tradisional yang anggun dan megah itu semakin menonjolkan kesan masa lalu dengan banyaknya warga, terutama generasi muda yang menggunakan pakaian tradisional Tiongkok. Warga yang menggunakan pakaian tradisional, termasuk busana kaisar dan pendekar China semakin menimbulkan Kesan dan kenangan masa lalu China.
Disediakan juga lokasi air mancur yang bergerak sesuai dengan suara pengunjung karena pancurannya akan semakin tinggi jika banyak yang berteriak.
Teknologi sensor suara tersebut bukan hanya diminati anak-anak, namun juga kalangan dewasa yang ikut berteriak sekuat mungkin untuk menghasilkan pancuran air yang tinggi.
Kemeriahan di Great Tang All Day Mall tersebut, baik dari peninggalan sejarah, patung kaisar, tari tradisional mau pun warga yang menggunakan pakaian tradisional China menyebabkan warga Tiongkok dan wisatawan dari berbagai negara selalu mengabadikan diri di berbagai sudut taman yang mendapatkan sentuhan teknologi itu.
Wisatawan juga tidak perlu khawatir akan kelaparan karena banyak tersedia restoran dan toko atau stan di sepanjang jalan yang menawarkan makanan dan minuman dengan harga sangat terjangkau.
