Medan (ANTARA) - Anggota DPR RI Musa Rajekshah menyebut pengetahuan dasar tentang Search and Rescue (SAR) dinilai penting bagi masyarakat umum guna meminimalisir hal yang tidak diinginkan bilamana terjadi bencana maupun kecelakaan.
“Kita tidak pernah tahu kapan musibah datang. Untuk itu penting bagi masyarakat untuk dibekali pengetahuan dasar SAR," ujar Musa Rajekshah saat membuka Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Pencarian dan Pertolongan di Wilayah Belawan dan sekitarnya, secara virtual, di Jakarta, Senin.
Ijeck sapaan akrabnya mengatakan masyarakat harus dibekali pengetahuan tentang SAR karena penanggulangan bencana merupakan tanggungjawab bersama yang melibatkan pemerintah maupun non pemerintah.
Oleh karena itu, Anggota Komisi V DPR RI itu menyambut baik Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Medan (Basarnas Medan) yang menggelar Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Pencarian dan Pertolongan bagi masyarakat.
Dia mengatakan kegiatan yang diikuti sejumlah elemen masyarakat itu sebagai langkah strategis untuk mempercepat respon dan meminimalkan korban saat terjadi bencana maupun kecelakaan.
"Karena pemberdayaan masyarakat adalah langkah strategis untuk mempercepat respon dan meminimalkan korban saat terjadi bencana maupun kecelakaan," kata dia.
Mantan Wakil Gubernur Sumatera Utara itu berharap masyarakat dapat memanfaatkan kegiatan tersebut dengan baik sehingga menjadi mitra strategis Basarnas dalam kegiatan sosial tersebut.
"Saya mengapresiasi Basarnas Medan atas upaya nyata seperti ini," ujarnya.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Medan Hery Marantika mengatakan kegiatan Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Pencarian dan Pertolongan di Belawan dan sekitarnya itu bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi situasi darurat, khususnya di kawasan pesisir yang rawan terhadap insiden kecelakaan laut.
"Kegiatan ini merupakan bagian dari program berkelanjutan Basarnas dalam memperkuat potensi SAR yang ada di wilayah-wilayah strategis," ujar Hery Marantika.
Pada kegiatan tersebut, dia menjelaskan peserta yang terdiri nelayan, tokoh masyarakat, relawan, serta pemangku kebijakan terkait mendapat pengenalan tugas dan fungsi Basarnas, teknik dasar Medical First Responder (MFR) dan pengunaaan alat keselamatan.
Selain itu, kata dia, kegiatan itu membangun masyarakat yang tangguh bencana dengan memberi pelatihan kedaruratan atau simulasi evakuasi korban.
"Melalui kegiatan ini. Kami ingin memberikan bekal kepada masyarakat agar dapat menjadi mitra strategis Basarnas di lapangan," sebut dia.
Dengan pelatihan tersebut, dia berharap dapat meningkatkan kesadaran, pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam menghadapi situasi darurat sehingga dapat memberikan pertolongan pertama saat terjadi bencana, atau kecelakaan.
"Potensi lokal sangat penting dalam mendukung upaya pencarian dan pertolongan karena mereka adalah yang pertama berada di lokasi kejadian," ujarnya.*