Medan (ANTARA) - Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Sumatera Utara mencatat lima kecamatan di Kota Padangsidimpuan terdampak bencana banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah itu pada Kamis (13/3) malam.
Berdasarkan laporan yang diterima, di Medan, Jumat, banjir dan tanah longsor tersebut terjadi pada Kamis (13/3) malam sekitar pukul 23.20 WIB akibat curah hujan yang tinggi.
Pusdalops PB Sumut mencatat kelima kecamatan terdampak itu yakni Padangsidimpuan Utara, Padangsidimpuan Selatan, Padangsidimpuan Batunadua, Padangsidimpuan Angkola Julu, dan Padangsidimpuan Tenggara.
Banjir dan tanah longsor tersebut juga mengakibatkan puluhan kelurahan maupun desa di lima kecamatan itu juga terdampak.
Adapun kelurahan atau desa yang terdampak yakni Kelurahan Sadabuan, Kelurahan Tobat, dan Kelurahan Kantin di Kecamatan Padangsidimpuan Utara.
Lalu, Kelurahan Ujung Padang, Kelurahan Aek Tampang, Kelurahan Losung, Kelurahan Sitamiang Baru di Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, kemudian Gg. OtoaYana, Gg. Salak permai, Gg. Tanggal, Gg. libers - Kawasan Hapinis Kelurahan Batunadua Julu di Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua.
Selanjutnya Desa Rimba Shoping, Desa Sima Tohir di Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu, serta Desa Pulo Bauk dan Desa Huta Lombang di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara.
Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik BPBD Sumut Sri Wahyuni Pancasilawati mengatakan dampak dari musibah itu hingga saat ini masih didata.
Ia menegaskan akan menyampaikan kepada publik jika pendataan telah selesai dilakukan. "Untuk fasilitas umum dan korban banjir masih dalam pendataan ya. Nanti kalau sudah selesai akan kami share," ujarnya.
BPBD setempat bersama pemangku kebijakan terkait juga telah turun langsung ke lapangan untuk melakukan evakuasi
terhadap masyarakat yang terdampak banjir.
"Berdasarkan laporan, saat ini banjir mulai berangsur surut, tapi masih dalam penanganan oleh pemerintah setempat, TNI/POLRI dan masyarakat termasuk pembersihan material longsor," ujarnya.