Medan (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mendorong masyarakat di wilayah ini gencar memanfaatkan teknologi dalam pengolahan daur ulang sampah plastik karena bermanfaat untuk mencegah pencemaran lingkungan.
"Selain bermanfaat untuk mengurangi sampah, dan mencegah pencemaran lingkungan, juga dapat menjadi peluang usaha," ujar Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Sumut Effendy Pohan saat menerima audiensi Ikatan Pemulung Indonesia (IPI) Sumut, di Medan, Kamis.
Dia mengatakan kebutuhan teknologi pengolahan sampah terutama berbahan plastik telah menjadi pembahasan dari banyak pihak terutama bagi penggiat lingkungan.
Hal tersebut, kata dia, sampah yang berbahan plastik menjadi persoalan yang kerap dialami sejumlah daerah yang mencemarkan lingkungan.
Oleh karena itu, pihaknya menyambut baik elemen masyarakat yang tergerak untuk menangani sampah plastik ini seperti yang dilakukan Ikatan Pemulung Indonesia Sumut.
"Kita menyambut baik kehadiran IPI Sumut yang membawa wacana pengelolaan sampah ini. Karena memang langkah daur ulang limbah plastik ini adalah kebutuhan dalam rangka mengurangi volume limbah," sebut dia.
Berdasarkan data Pemprov Sumut jumlah sampah plastik mencapai 342 ton atau 15 persen dari total timbulan sampah 2,3 juta pada tahun 2024.
Terkait upaya penguatan dan langkah pengelolaan, dia menambahkan perlu ada regulasi yang jelas agar semua pihak yang terkait memiliki tanggung jawab terhadap masalah limbah, terutama perusahaan yang menghasilkan produk kemasan plastik.
"Usulan dari IPI Sumut akan ditindaklanjuti melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, agar melihat potensi regulasinya," kata dia.
Ketua IPI Sumut Risdianto dalam kesempatan itu menyampaikan agar para pemulung dapat menghadirkan mesin pengolah sampah plastik menjadi bahan daur ulang
Dia menegaskan melalui peran pemerintah daerah hal tersebut dapat dilakukan sehingga persoalan sampah plastik yang semakin besar dapat dikurangi melalui teknologi tersebut.
“Secara teknis, limbah plastik akan didaur ulang menjadi balok plastik dan bisa dipakai sebagai bahan baku pembuatan berbagai produk, mulai dari furniture hingga kebutuhan properti lainnya,” ujarnya.