Medan (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara (Sumut) mengatakan Nilai Tukar Petani (NTP) di Sumut tumbuh positif secara bulan ke bulan (month to month) pada Maret 2025.
"Nilai Tukar Petani di Maret 2025 yakni 145,81 dibandingkan bulan sebelumnya mengalami kenaikan 0,59 persen," ujar Statistisi Ahli Utama BPS Provinsi Sumut Misfaruddin, di Medan, Selasa.
Misfaruddin mengatakan kenaikan itu disebabkan indeks harga yang diterima petani (It) sebesar 176,72 dengan komoditas kelapa sawit, karet, kelapa, dan jagung.
Sementara indeks harga bayar petani (Ib) pada periode yang sama naik 0,39 persen menjadi 121,20 dengan komoditas penyumbang tarif listrik, beras, ikan asin, kelapa tua, upah penanaman, upah memanen.
"Perlu diperhatikan pada Maret ini masih subsektor nilai tukar petani di bawah 100 yaitu subsektor tanaman hortikultura yakni 88,22 yang mana mengalami penurunan 4,12 dibandingkan bulan sebelumnya," kata dia.
Sedangkan subsektor yang mengalami kenaikan dari bulan sebelumnya yaitu tanaman pangan 101,69 naik 1,29 persen, tanaman perkebunan rakyat yakni 204,55 naik 0,84 persen, perikanan yakni 102,35 naik 1,74 persen, nelayan yakni 102,35 naik 1,74.
Kemudian subsektor peternakan dengan nilai tukar petani 93,68 dan budi daya ikan nilai tukar petani 95,20.
Selanjutnya, untuk nilai tukar usaha petani Maret 2025 adalah 146,00 mengalami kenaikan 0,84 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
NTUP itu berasal dari indeks harga yang diterima petani 176,72 dengan komoditas penyumbang kelapa sawit, karet, kelapa, jagung, gabah.
Sedangkan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal sebesar 121,04 komoditas penyumbang terbesar upah Menuai atau memanen, tarif listrik, upah penanaman, upah membajak.