Madina (ANTARA) - Perusahaan pembangkit listrik tenaga panas bumi PT Sorik Marapi Geothermal Power (PT SMGP) mengadakan upacara peringatan bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) nasional tahun 2025, Senin (13/1).
Upacara peringatan berlangsung di halaman basecamp PT SMGP Desa Purba Lamo, Kecamatan Lembah Sorik Marapi itu diikuti ratusan karyawan perusahaan dan juga para kontraktor yang ada di wilayah perusahaan pembangkit listrik tenaga panas bumi itu.
Kepala Teknik Panas Bumi (KTPB) PT SMGP, Ali Sahid dalam arahannya menyampaikan upacara peringatan bulan K3 nasional ini adalah agenda rutin yang diadakan PT SMGP setiap tanggal 12 Januari.
Ia menyampaikan, kehadiran seluruh peserta upacara dalam peringatan bulan K3 nasional tersebut merupakan wujud nyata komitmen bersama dalam mendukung terciptanya budaya keselamatan dan kesehatan kerja yang lebih baik di lingkungan kerja PLTP Sorik Marapi di Kabupaten Mandailing Natal.
"Sebagaimana kita ketahui, setiap tahun kita memperingati bulan K3 nasional dengan tujuan utama untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap norma-norma K3. Selain itu, peringatan ini juga menjadi ajang refleksi dalam menjamin perlindungan K3 yang optimal di seluruh sektor usaha," katanya.
Ali Sahid menjelaskan, industri geothermal, seperti halnya sektor lain yang memiliki risiko tinggi, menghadapi tantangan besar dalam mencegah kecelakaan kerja.
Oleh sebab itu, peringatan Bulan K3 nasional ini lanjut dia menjadi momen penting untuk mendorong pelaksanaan budaya K3 di setiap lini kegiatan, sesuai dengan semangat pembangunan yang inklusif, berkelanjutan, dan berwawasan lingkungan.
Ali menambahkan, berdasarkan filosofi dasar K3 mengajarkan untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan pekerja, baik secara fisik, mental, maupun sosial. Hal ini diwujudkan melalui upaya pengendalian semua bentuk potensi bahaya yang ada di lingkungan kerja.
"Ketika potensi bahaya berhasil dikendalikan hingga batas aman sesuai standar, maka lingkungan kerja yang aman dan sehat akan tercipta. Dengan demikian, proses kegiatan operasional panas bumi dapat berjalan dengan lancar, yang pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan produktivitas serta kesejahteraan pekerja dan perusahaan secara keseluruhan," jelasnya.
Ali mengungkapkan, tema bulan K3 nasional tahun 2025 ini adalah “Penguatan Kapasitas Sumber Daya Manusia dalam Mendukung Penerapan Sistem Manajemen K3 (SMK3) untuk Meningkatkan Produktivitas.”
Tema ini mengandung makna yang mendalam, bahwa peningkatan kapasitas sumber daya manusia menjadi kunci utama dalam penerapan SMK3 secara konsisten dan efektif. Keterlibatan aktif seluruh pekerja dalam menerapkan budaya K3 sangat diperlukan untuk mendukung tercapainya produktivitas kerja yang optimal serta target Zero Accident yang telah dicanangkan perusahaan.
"Melalui refleksi atas pencapaian K3 di tahun 2024, kami mencatat adanya tantangan yang cukup besar. Tingginya angka kecelakaan dalam kategori personal injury mencakup lost days case 3 kasus medical treatment case 1 kasus, dan first aid case 3 kasus," sebut dia.
Kategori Lost Days Case termasuk dalam Recordable Incident Case yang memengaruhi angka Lost Time Incident Rate (LTIR) SMGP. Pada tahun 2024, LTIR SMGP tercatat sebesar 1,01, masih di atas target yang telah ditetapkan yaitu 0,5.
Meskipun angka ini menunjukkan perbaikan yang signifikan dibandingkan rata-rata delapan tahun terakhir, capaian LTIR 1,01 masih mengindikasikan adanya potensi kecelakaan yang cukup tinggi, akan tetapi hal ini juga menunjukkan masih banyak ruang perbaikan yang bisa dilakukan di tempat kerja kita untuk mencapai zero accident target.
Tahun 2025 akan menjadi tahun yang penuh tantangan dalam penerapan K3 di SMGP. Target besar perusahaan yaitu zero accident menuntut komitmen, konsistensi, dan sinergi dari seluruh pihak, baik internal perusahaan maupun mitra kerja.
Sebagai salah satu objek vital nasional, SMGP juga memiliki tanggung jawab tambahan untuk memperketat keamanan di area kerja. Pengetatan akses masuk, pengawasan kendaraan, serta penguatan sistem keamanan adalah langkah-langkah strategis yang harus dilakukan demi menciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan kondusif.
"Kami mengajak seluruh stakeholder, termasuk mitra kerja SMGP, untuk bersama-sama berpartisipasi aktif dan memberikan kontribusi nyata dalam menjadikan K3 sebagai prioritas utama. Dalam hal ini peran pimpinan kerja dan tanggung-jawab para pimpinan kerja menjadi parameter penting dalam suksesnya capaian target di tahun 2025," ujarnya.
Terpisah, Ketua Penyelenggara Upacara Bulan K3 Nasional PT SMGP, Efri Meikel Bukit mengatakan, bulan K3 nasional ini PT SMGP mengadakan beberapa rangkaian acara, seperti jalan sehat, donor darah, pekan olah raga, dan healthy talk atau seminar tentang kesehatan.