Calon Gubernur Sumut nomor urut 1 Bobby Nasution menyatakan, masyarakat Sumut masih membutuhkan kemudahan akses mendapatkan pelayanan kesehatan dibandingkan membeli aset Medan Club sebesar Rp457 miliar.
Hal itu dikatakan Bobby untuk mempertanyakan apa menjadi alasan calon Gubernur Sumut nomor urut 2 Edy Rahmayadi lebih memilih membeli aset Medan Club ketika menjabat Gubernur Sumut.
Edy menyebut pembelian aset Medan Club untuk perluasan Kantor Gubernur Sumatera Utara sebagai bonus dalam debat publik pertama pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut, di Medan, Rabu (30/10) malam.
Gubernur Sumut periode 2018 - 2023 ini juga tidak menjelaskan bonus seperti apa didapatkan oleh masyarakat Sumatera Utara atas pembelian Medan Club.
"Dengan anggaran sebesar itu, masyarakat bisa berobat gratis. Fasilitas kesehatan bisa diperbaiki. Tapi Pak Edy lebih memilih membeli aset Medan Club untuk perluasan Kantor Gubernur Sumatera Utara. Padahal belum tentu semua masyarakat Sumatera Utara bisa masuk ke Kantor Gubernur," tegas Bobby.
Apa yang disampaikan Edy atas pembelian aset Medan Club sebagai bonus sangat disayangkan oleh Juru bicara Tim Pemenangan Bobby-Surya, Syarif Lubis.
Syarif mengatakan, pembelian Medan Club senilai Rp457 miliar lebih adalah bonus untuk Sumatera Utara di tengah sulitnya masyarakat mengakses layanan kesehatan.
"Anggaran sebesar itu harusnya bisa digunakan untuk peningkatan layanan kesehatan di tengah-tengah masyarakat, menggratiskan masyarakat untuk berobat," tegasnya.
Hal senada juga disampaikan Juru bicara Tim Pemenangan Bobby-Surya lainnya, Yudha Johansyah.
Menurutnya, apa yang dimaksud dengan bonus itu hanya Edy Rahmayadi dan tuhan yang tahu karena tidak ada penjelasan detail dalam forum resmi tersebut untuk disampaikan.
"Kita kan jadi bertanya tanya, apa maksud bonus tersebut. Bonus apa atau dari mana. Kita semua tidak tahu, dan paham kan?,". jelasnya.
Artinya, cuma Gubernur Sumut Edy Rahmayadi periode 2018 - 2023 dan tuhan yang tahu. "Harusnya disampaikan apa yang dimaksud bonus itu dalam forum resmi tersebut," tegas Yudha.
Artinya, cuma Gubernur Sumut Edy Rahmayadi periode 2018 - 2023 dan tuhan yang tahu. "Harusnya disampaikan apa yang dimaksud bonus itu dalam forum resmi tersebut," tegas Yudha.