Selain itu, lanjut Yulia, mereka juga mengirimkan pesilat berlatih ke Soreang, Jawa Barat sebanyak 9 orang, di Garut empat pesilat dan Jakarta 5 pesilat.
"Namun hari ini mereka semua kembali ke Medan untuk menjalani pemusatan latihan di Asrama Haji," ujarnya.
Meski telah menjalani pelatihan selama tiga tahun, namun ia mengeluhkan masih minimnya sarana latihan yang diberikan KONI Sumut, terutama pakaian atlet, samsak dan patching box dan body protector.
Terutama samsak yang hingga saat ini belum terpasang di tempat latihan di Aula Hubdam I/BB Jalan Karya Wisata Ujung, Kecamatan Namorambe, Kabupaten Deliserdang.
"Mungkin karena di sini tidak ada tempat untuk menggantung samsak makanya tidak terpasang," katanya.
Hal itu, lanjut Yulia, sudah berkali-kali dibicarakan dengan KONI Sumut, namun sampai saat ini belum terealisasi, sedangkan masalah lainnya, baik pemenuhan gizi maupun suplemen sudah tercukupi.
Begitupun, Yulia dan pelatih lainnya berbesar hati, karena beban dan tanggungjawab KONI Sumut tidak hanya ke atlet, tapi juga mempersiapkan venue yang membutuhkan biaya tidak sedikit.
"Tanggung jawab kami adalah berlatih untuk meraih medali. Jadi meski minim sarana dan prasarana kami tetap serius mempersiapkan atlet," katanya.