Medan (ANTARA) - Pencak silat Sumatera Utara bertekad mematahkan dominasi Jawa Barat di Pekan Olahraga Nasional (PON), mengingat persiapan yang dilakukan dinilai sudah cukup matang.
"Intinya sebagai tuan rumah, kita akan berupaya untuk mematahkan dominasi Jawa Barat yang sudah tiga kali juara umum PON. Insya Allah kita bisa mematahkan hattrick mereka (Jawa Barat)," kata Pelatih Pencak Silat Sumatera Utara Jumono Tarigan di Medan, Rabu.
Menurut Jumono, atlet yang menjalani pemusatan latihan saat ini 28 orang yang bertanding di semua kelas masing-masing pesilat putra bertanding di 13 kelas dan putri bertanding di sembilan kelas dengan target empat medali emas.
Target tersebut, lanjut dia, semuanya dari kategori Tunggal Ganda dan Beregu (TGR) atau seni. Sedangkan di nomor fighter (tanding), pihaknya tidak berani mematok target karena kekuatan atlet semua daerah merata.
"Kita mematok target empat medali emas hanya dari nomor TGR. Kalau di nomor tanding, kita tidak mematok target karena kekuatan atlet semua daerah hampir merata. Jadi peluang kita untuk merebut emas di nomor ini juga besar," katanya.
Pelatih silat Sumut lainnya, Yulia Yolanda Syahputri, mengatakan, target empat medali emas dari nomor TGR tersebut berpatokan pada tiga kali uji coba yang telah dilakukan selama menjalani pelatihan.
Masing-masing di kejuaraan Indonesian International Championship di Jakarta, Juli 2023 lalu dengan perolehan 2 emas, 2 perak dan 7 perunggu. Kemudian kejuaraan internasional di Batam September 2023 lalu dengan perolehan 5 emas, 3 perak dan 1 perunggu.
"Terakhir, kita mengirimkan atlet ke kejuaraan internasional di Penang, Malaysia dengan perolehan 1 emas, 2 perak dan 4 perunggu," ujarnya.
Selain itu, lanjut Yulia, mereka juga mengirimkan pesilat berlatih ke Soreang, Jawa Barat sebanyak 9 orang, di Garut empat pesilat dan Jakarta 5 pesilat.
"Namun hari ini mereka semua kembali ke Medan untuk menjalani pemusatan latihan di Asrama Haji," ujarnya.
Meski telah menjalani pelatihan selama tiga tahun, namun ia mengeluhkan masih minimnya sarana latihan yang diberikan KONI Sumut, terutama pakaian atlet, samsak dan patching box dan body protector.
Terutama samsak yang hingga saat ini belum terpasang di tempat latihan di Aula Hubdam I/BB Jalan Karya Wisata Ujung, Kecamatan Namorambe, Kabupaten Deliserdang.
"Mungkin karena di sini tidak ada tempat untuk menggantung samsak makanya tidak terpasang," katanya.
Hal itu, lanjut Yulia, sudah berkali-kali dibicarakan dengan KONI Sumut, namun sampai saat ini belum terealisasi, sedangkan masalah lainnya, baik pemenuhan gizi maupun suplemen sudah tercukupi.
Begitupun, Yulia dan pelatih lainnya berbesar hati, karena beban dan tanggungjawab KONI Sumut tidak hanya ke atlet, tapi juga mempersiapkan venue yang membutuhkan biaya tidak sedikit.
"Tanggung jawab kami adalah berlatih untuk meraih medali. Jadi meski minim sarana dan prasarana kami tetap serius mempersiapkan atlet," katanya.
Cabor pencak silat Sumut bertekad patahkan dominasi Jabar di PON
Rabu, 7 Agustus 2024 7:24 WIB 2078