Medan (ANTARA) - Persatuan Sepatu Roda Seluruh Indonesia (Porserosi) Sumatera Utara membidik tiga medali emas pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumut dan untuk itu persiapan atlet terus dimatangkan termasuk dengan melakukan latihan ke luar negeri.
Ketua Harian Perserosi Sumut, Dedy Arif di Medan, Jumat, mengatakan, di PON mendatang, pihaknya menurunkan 18 atlet yang akan turun di 8 nomor perlombaan dari total 24 nomor yang nantinya dipertandingkan di PON 2024.
"Kita bidik tiga emas. Semoga target itu dapat terpenuhi," katanya.
Nomor perlombaan yang menjadi fokus meliputi ITT Sprint 100M, ITT Flying Sprint 200M, DTT Sprint 500M+D, Sprint 500M+D, Sprint 1000M, dan Speed Slalom. Selain itu, ada juga dua nomor perlombaan beregu, yaitu Team Sprint 500M+D dan Relay 3000M.
"Dari 8 nomor itulah ada tiga nomor peluang kita memperolah medali emas untuk PON 2024," katanya.
Adapaun 18 atlet sepatu roda PON Sumut itu masing-masing , Daniel Gasita Firmansyah, Ivana Tesalonika, Marwah, Khalisa Putri, Allan Chandra, Aulia Abdul Gafar, M Khadafi, Khansa Fazian Oneal, Zahra Nabila, Khansa Nayra, Ghinayal Alifa Amri,Tiara Hayyu, Laura, Vania Atika Putri, Magfira Gustina, M Lutfi, Ale dan M Fakhri.
Sampai saat ini, lanjut dia, persiapan terus dimatangkan, termasuk dengan melakukan pemusatan latihan di China dan Taiwan.
Dengan melakukan pemusatan latihan berbagai tempat di luar negeri, peluang untuk meraih medali emas terbuka lebar. Sebab, selain atlet bisa menimba ilmu di China dan Taiwan itu, sekaligus untuk meningkatkan intensitas berlatih teknik dan fisik.
Saat ini, lanjut dia, saat ini Pengprov Perserosi Sumut memiliki beberapa tingkatan seperti super perioritas, perioritas serta kategori yang keseluruhannya itu bakal tampil di PON mendatang.
Sementara terkait, kendala yang dihadapi untuk menghadapi PON mendatang, atlet sepatu roda rencananya dua minggu sebelum pelaksanaan PON sudah berada di Aceh.
Namun, venue sepatu roda yang berada di Kabupaten Pidie yang lokasinya terletak di pinggir laut, hingga saat ini belum juga rampung. sehingga latihan bersama di venue tersebut menjadi terkendala.
Bukan hanya itu saja sebut Deddy, atlet sepatu roda PON Sumut hingga saat ini belum mendapatkan izin dari PB PON Aceh serta izin dari Pengprov Perserosi Aceh, agar atlet Sumut tiba dua minggu sebelum hari pelaksanaan.
"Hal itu menjadi kendala bagi kita, karena seluruh atlet sepatu roda PON Sumut tak bisa beradaptasi venue ataupun arena sepatu roda dikarenakan belum rampung pembangunannya," katanya.
Kendala lainnya yang dihadapi atlet sepatu roda Sumur tambah Dedy, seperti peralatan pertandingan atlet yang sangat dibutuhkan seperti seragam pertandingan (racing sut), helm, kacamata, sarung tangan, frame, roda dan bearing belum ada.
Dalam pertandingan skala nasional seperti PON ini, atlet sangat membutuhkan peralatan seperti roda sebanyak 68 set dan 18 set bearing, belum lagi roda dan bearing cadangan.
"Kita sudah menyurati KONI Sumut dan Dispora Sumut untuk kendala ini, tapi belum didapat kepastian jawabannya kapan alat-alat itu terealisasi," katanya.