Medan (ANTARA) - Atlet sepatu roda Sumatera Utara yang dipersiapkan untuk menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Sumut-Aceh terus menggelar latihan di Semarang, Jawa Tengah, sebagai upaya meningkatkan kemampuan.
Pelatih Sepatu Roda Sumut Fahmi F Ramadhan mengatakan, para atlet saat ini lebih banyak berlatih di Semarang, karena lintasan sepatu roda yang biasa dipakai di Medan masih direnovasi.
"Latihan teknik otomatis lebih banyak di Semarang, karena kondisi lapangan di sana ready. Sementara di Medan sebenarnya ada dua yakni di Cadika dan Dispora. Cadika itu hanya standar klub, lapangan juga licin. Sedangkan lintasan di Disporasu sedang direnovasi," kata Fahmi di Medan, Kamis.
Ia mengatakan, sembari menunggu lintasan sepatu roda usai direnovasi, pihaknya membagi waktu latihan atlet. Ada yang di Medan tetap menggunakan lintasan Cadika dan sisanya di Semarang.
"Saat ini di Medan ada delapan atlet, di Semarang juga delapan atlet. Di Medan latihan di Cadika Senin, Rabu, dan Jumat dan juga latihan fisik," sebutnya.
Dalam kesempatan itu ia juga menyampaikan ada beberapa kendala yang dialami atlet dalam persiapan menghadapi PON, terutama dari segi peralatan latihan.
"Untuk latihan teknik, kebutuhan roda sangat penting. Dalam setahun ada tujuh sampai 10 lomba. Sedangkan roda sekali pakai itu habis. Jadi kami butuh bantuan roda. Sejauh ini belum ada," kata Fahmi.
"Untuk latihan fisik butuh box jump, gawang dan ladder drill. Itu belum ada. Makanya kami inisiatif member di gym. Ini dana pribadi atlet. Untuk hasil dari tes fisik yang sudah kami jalani selama dua tahun ini perkembangannya baik sekali," tambahnya.
Sementara bicara target di PON mendatang, pihaknya hanya menargetkan satu medali emas. Target tersebut dinilai cukup realistis mengingat di PON Papua 2021 lalu, Sumut dapat dua perak.
"Target tidak muluk-muluk. Target satu emas dan dua perak. Jumlah perak tidak berkurang dari (PON) Papua kemarin," katanya.
Adapun cabang olahraga sepatu roda Sumut saat ini mempersiapkan 16 atletnya untuk PON 2024. Mereka adalah Aulia Abdul Gafar, M Khadafi, M Lufti, Khansa Fazian Oneal, Daniel Gasita Firmansyah, Allan Chandra M, M Fakhri, M Dzaky Almaira, Khansa Nayra Q, Zahra Nabila, Ghinayal Alifa Amri, Laura Ivana Tesalonika, Vania Atika Putri, Tiara Hayyu S, Maghfira Gustina, dan Khalisa Putri A.
Para atlet diasuh empat pelatih, yakni Dewantara Pandji Prasetyo, Denta Iswara Kiranasari, Fahmi F Ramadhan, dan Bima Anugrah Putra Saing.