Medan (ANTARA) - Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) Sumatera Utara Zulhajji Siregar mengajak warga masyarakat proaktif dalam tahapan pencocokan dan penelitian data pemilih untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
"Akurasi data pemilih pilkada merupakan yang harus kita wujudkan. Saya berharap masyarakat berkenan untuk memberikan dokumen-dokumen yang dibutuhkan dalam pelaksanaan coklit tersebut," ujar Zulhajji Siregar, di Sipirok, Tapsel, Selasa.
Dalam mewujudkan akurasi data itu, kata dia, bergantung kepada masyarakat yang memberikan dokumen yang sebenar-benarnya sehingga para petugas akan melakukan pencocokan dan penelitian data pemilih tersebut.
"Jika petugas datang, mohon menunjukkan kartu identitas ataupun kartu keluarga, itu sangat mempermudah untuk mendata pemilih Pilkada 2024," kata dia.
Pada pelaksanaan itu, lanjut dia, KPU Tapanuli Selatan menurunkan sebanyak 918 petugas pantarlih yang melaksanakan pencocokan dan penelitian di 15 kecamatan, 248 desa/kelurahan.
"Sebanyak 217.146 orang masuk daftar penduduk potensial pemilih pemilihan (DP4) akan dilakukan pencocokan dan penelitian," sebut dia.
Para petugas pantarlih sudah diberikan pemahaman sebelum melakukan pencocokan dan penelitian, sehingga diharapkan proses tersebut berjalan sesuai ketentuan yang berlaku.
"Kami sudah membekali mereka sebelum bertugas. Hal itu wajib dilakukan, agar proses ini berjalan dengan baik," ujar dia.
Sementara itu, Badan Pengawas Pemilu Provinsi Sumatera Utara mengingatkan petugas panitia pemutakhiran data pemilih agar bekerja teliti dan bertanggung jawab.
Koordinator Divisi Hubungan Masyarakat dan Data Informasi Bawaslu Sumut mengatakan, ketelitian dalam proses coklit harus dilakukan karena berdampak atas akurasi data pemilih pada Pilkada 2024.
"Meskipun pantarlih tidak disebutkan dalam Undang-Undang sebagai penyelenggara. Namun, peran mereka sangat penting dalam proses tahapan pilkada ini, karena menyangkut data pemilih," ujar dia.