Medan (ANTARA) - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh mendukung kegiatan eksplorasi minyak dan gas bumi (migas) di Andaman yang dilakukan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Mubadala Energy dan Harbour Energy di perairan Andaman yang berjarak sekitar 100 kilometer dari Aceh.
"Kami akan mendukung kegiatan ekplorasi hulu migas. Kami berharap kegiatan hulu migas di perairan Andaman berjalan lancar sehingga dapat berdampak positif bagi rakyat Aceh," ujar Ketua PWI Aceh Nasir Nurdin dalam acara "Sinergi Bersama Media Aceh: Mengenal Lebih Dekat Industri Hulu Migas dan Peran Media Lokal dalam Pemahaman Publik di Daerah" di Medan, Jumat (8/3).
Nasir melanjutkan, kegiatan eksplorasi itu perlu disokong dengan pemberitaan yang konstruktif supaya prosesnya berjalan lancar.
Untuk itu, dia berharap para jurnalis Aceh bisa mendapatkan pengetahuan yang lebih mendalam mengenai industri hulu migas.
Salah satunya, Nasir menambahkan, adalah dengan membuat pelatihan atau uji kompetensi wartawan demi mengurangi kekeliruan teknis dalam penulisan berita soal migas.
Nasir Nurdin pun mengusulkan pembentukan Forum Jurnalis Migas Aceh untuk lebih memudahkan kordinasi antara SKK Migas, KKKS dan para jurnalis Aceh.
Senada dengan PWI, Kepala Dinas ESDM Provinsi Aceh Mahdinur mengatakan pihaknya pun mendukung kegiatan eksplorasi yang dilakukan oleh KKKS Mubadala Energy dan Harbour Energy di perairan Andaman.
"Dinas ESDM Provinsi Aceh akan terus memantau kegiatan yang dilakukan oleh KKKS yang melakukan eksplorasi," tutur Mahdinur.
Kepala Perwakilan SKK Migas Sumatra Bagian Utara (Sumbagut) Rikky Rahmat Firdaus menegaskan, kegiatan hulu migas yang dilakukan di perairan Andaman masih dalam tahap eksplorasi.
"KKKS Mubadala Energy dan Harbour Energy saat ini bloknya dalam tahap eksplorasi dan telah melakukan pengeboran eksplorasi (exploration drilling)," kata Rikky.
Dia berharap, hasil studi dari pengeboran di kawasan itu memiliki nilai ekonomis yang baik, sehingga dapat dikembangkan dan diproduksi yang sejalan dengan target "lifting" pemerintah pada 2030 yaitu produksi minyak bumi satu juta barel per hari (BPH) dan gas bumi 12 miliar standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Di Blok South Andaman, tepatnya di Layaran-1 yang berada sekitar 100 kilometer dari pantai Sumatera bagian utara, Mubadala Energy menemukan potensi gas lebih dari enam triliun kaki kubik (tcf) gas in place.
Penemuan yang diumumkan pada akhir tahun 2023 itu oleh SKK Migas dan Mubadala Energy, diperkirakan dapat melebihi potensi gas di sumur Geng North 1, cekungan Kutai, dan masuk ke dalam penemuan cadangan migas tiga besar dunia.
Sumur Layaran-1 merupakan sumur eksplorasi laut dalam pertama yang dioperasikan dan dibor hingga kedalaman 4.208 meter pada kedalaman air laut 1.207 meter