Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menggelar Supply Chain Management (SCM) Summit 2024 menjadi platform pemangku kepentingan berkolaborasi, dan merumuskan langkah-langkah strategis untuk mendorong pertumbuhan industri hulu migas nasional.
Melalui acara ini, SKK Migas bersama kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) dan para pemangku kepentingan lainnya akan membahas solusi dan terobosan teknologi hingga operasional hulu migas.
Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas Rudi Satwiko dalam keterangan tertulis di Medan, Sabtu (4/5), menekankan pentingnya peran manajemen rantai pasok (Supply Chain Management -SCM) memperkuat industri hulu migas nasional.
Apalagi, menurutnya, tahun 2024 merupakan tahun yang sangat dinamis serta penuh tantangan.
SCM Summit merupakan ajang tahunan SKK Migas diadakan setelah absen sembilan tahun. Tema SCM Summit 2024 adalah "Menavigasi Rencana Jangka Panjang Melalui Rantai Pasok Terintegrasi & Kolaboratif."
Kegiatan SCM Summit 2024 dimulai dengan pre-SCM Summit 2024 di Surabaya pada 10-11 Juni, pre-SCM Summit 2024 di Batam pada 1-4 Juli 2024, dan acara puncak digelar di Jakarta pertengahan Agustus 2024.
Diproyeksikan lebih dari 7.500 peserta dari berbagai sektor akan menghadiri konferensi ini, termasuk SKK Migas, KKKS, pemerintah, penyedia barang dan jasa, pelajar/mahasiswa, serta profesional SCM lainnya.
"SCM memiliki peran strategis memperkuat industri hulu migas nasional. Kita berharap SCM Summit 2024 dapat meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan memberikan nilai tambah bagi industri hulu migas secara keseluruhan," kata dia.
Pihaknya memiliki komitmen yang kuat untuk mengembangkan industri hulu migas guna mendukung visi produksi satu juta barel minyak per hari, dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari pada 2030.
"Komitmen ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga untuk mempromosikan kemampuan industri lokal, termasuk kelompok usaha kecil dan menengah sebagai penunjang hulu migas," ungkap Rudi.
Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya Eka Bhayu Setta mengatakan, terobosan dan inovasi, terutama berbasis prinsip lean SCM menjadi kunci mencapai tujuan IOG 4.0.
Melalui langkah-langkah strategis, lanjut dia, seperti efisiensi proses tender, peningkatan TKDN, dan digitalisasi IOG e-Commerce dan IOG e-Catalog, fungsi SCM SKK Migas dapat semakin memperkuat pertumbuhan industri hulu migas.
"Langkah-langkah ini sejalan dengan visi meningkatkan daya saing industri dalam negeri, mempercepat pertumbuhan ekonomi, dan menghadapi tantangan global sektor energi," tutur Eka.