Jakarta (ANTARA) - Penelitian menemukan bahwa menulis tangan dapat meningkatkan koneksi kognitif.
Ribuan orang kini berbicara pada perangkat pintar untuk membuat daftar belanjaan. Siswa lebih cenderung mengetik catatan di kelas melalui perangkat pintar daripada menuliskannya, serta masyarakat sering mengetik atau mendikte pengingat kalender ke ponsel pintarnya daripada menulisnya di kalender dinding.
Singkatnya, orang di seluruh dunia dan dalam berbagai pengaturan utamanya menggunakan perangkat digital untuk mencatat hal-hal yang ingin diingat.
Ternyata, hal itu mungkin bukan hal yang baik. Sejumlah bukti menunjukkan bahwa menulis tangan dapat merangsang koneksi otak yang berbeda dan lebih kompleks dalam pengkodean informasi baru dan membentuk ingatan.
Dikutip dari Psychology Today, Kamis, studi terbaru yang mendukung gagasan ini dipublikasikan bulan lalu dalam jurnal Frontiers in Psychology. Para peneliti di Norwegia meminta mahasiswa universitas untuk menulis kata-kata individu menggunakan pena digital di layar sentuh atau menggunakan satu jari untuk mengetik sambil mengukur aktivitas di otak mereka menggunakan elektroensefalogram (EEG) berkepadatan tinggi.
Mereka menemukan bahwa pola konektivitas otak jauh lebih rumit dan luas bagi peserta yang menulis dengan tangan dibandingkan dengan mereka yang mengetik. Hal ini menunjukkan bahwa gerakan tangan yang terkontrol dengan tepat yang terjadi saat menulis menyebabkan pola spasial dan temporal di otak yang mempromosikan pembelajaran.