Studi ini menambahkan kepada sejumlah besar penelitian sebelumnya yang menemukan bahwa menulis tangan mengaktifkan otak dengan cara yang bentuk mencatat informasi lainnya tidak.
Sebuah tinjauan sistematis tahun 2022 yang dilakukan oleh seorang mahasiswa doktor di Universitas Louisville menggabungkan data dari 33 studi untuk mengevaluasi apakah mencatat dengan tangan versus mengetik memengaruhi bagaimana siswa berprestasi pada tes.
Tinjauan tersebut menemukan bahwa siswa yang membuat catatan tangan mencapai skor yang jauh lebih tinggi pada kuis tentang materi tersebut dibandingkan dengan siswa yang mengetik catatan. Namun, tidak harus menjadi siswa untuk mendapatkan manfaat dari menulis tangan.
Sebuah studi tahun 2021, peneliti Jepang menemukan bahwa peserta yang mencatat informasi acara kalender pada kalender kertas menunjukkan aktivitas otak yang lebih tinggi daripada subjek yang mencatat informasi yang sama ke dalam ponsel pintar ketika mereka mencoba mengingat detail tentang informasi tersebut nanti.
Selain itu, peserta yang menulis di kalender mereka mengingat informasi 25 persen lebih cepat daripada mereka yang mengetikkannya ke dalam ponsel pintar.
Selain itu, penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa menulis tangan penting dalam perkembangan otak anak-anak. Studi ini meminta anak-anak pra-literal berusia lima tahun untuk menulis, mengetik, dan melacak huruf saat menjalani pemindaian MRI fungsional.
Siswa yang menulis dengan tangan adalah satu-satunya yang menunjukkan aktivitas otak dalam sirkuit otak yang digunakan dalam pembelajaran membaca.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menulis dapat tingkatkan koneksi kognitif