Menurut data Kementerian Perhubungan, 61 persen penyebab kecelakaan adalah faktor manusia. Jalan tol yang memiliki karakteristik medan yang relatif lurus, serta minim tikungan, kemiringan, dan elevasi, membuat pengendara kerap mengemudi dengan kecepatan tinggi di atas 80km/jam.
Pemicu kecelakaan lainnya, ujar Apriyanto, adalah ban pecah. Pecah ban saat berkendara terjadi ketika ban tidak mampu mencengkram aspal. Umumnya ban kehilangan kemampuan tersebut saat kondisi ban sudah tidak prima, seperti tapaknya gundul, dan kurang angin.
Jaga kadar tekanan angin pada ban di angka 32 hingga 35 psi (per square inch). Lakukan pengisian angin pada saat ban dalam kondisi dingin, sebab saat ban masih panas tekanan udara akan meningkat sehingga ban dapat memuai dan mengempis.
Periksa ban dengan cermat untuk mengetahui apakah ada tanda kerusakan seperti ban sobek, muncul benjolan, atau keausan yang berlebih.
Bicara soal ban, tambah Apriyanto, Hankook telah menyediakan Ventus Prime 4, ban high performance segala musim yang cocok untuk menunjang mobilitas harian yang tinggi.
Ban ini dilengkapi dengan berbagai fitur canggih, salah satunya Zigzag 3D Trend Technology, pola tapak khusus yang dapat meningkatkan gaya gesek dari blok yang sesuai dengan deformasinya, sehingga pengendara tetap aman saat melakukan manuver.
Teknologi ini diklaim sangat cocok dengan karakteristik jalan tol di Indonesia yang cenderung lurus dan berkelok.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Masalah ban bisa picu kecelakaan di jalan tol, ini tips pencegahannya