Langkat (ANTARA) - Puluhan mahasiswa dan pemuda melakukan aksi unjuk rasa ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Langkat, dengan membakar ban bekas di halaman gedung tersebut, Rabu.
Mereka datang dengan berjalan kaki, memakai kendaraan untuk mengangkut alat pengeras suara dipimpin kordinator lapangan Marzan Nainggolan.
Para mahasiswa dan pemuda ini sampai pukul 15.00 WIB masa aksi langsung merengsek ke gedung DPRD dan sempat terjadi ke kisruhan, dengan saling sorong mendorong dan bakar ban terhadap pihak Satpam, Polisi yang menjaga gedung DPRD Langkat itu.
Lalu, pukul 15.20 WIB masa aksi diterima oleh anggota DPRD sabanyak 11 orang terdiri dari Juriah, Romelta Ginting, Elsa Susana, Rahmad Rinaldi, dimana mereka meminta DPRD Langkat untuk tranparasi terhadap anggaran APBD tahun 2025 serta memaparkan anggaran tersebut kepada Badan Anggaran (Banggar).
Juga meminta DPRD menghapus anggaran kunjungan kerja karena kami lihat belum nampak yang signifikan dari program tersebut, meminta DPRD Langkat dalam menyusun dan menetapkan peraturan daerah yang lebih efektif dan untuk kepentingan masyarakat.
Juga mendesak DPRD Langkat menjalankan fungsi sebagai pengawasan terhadap anggaran daerah serta memastikan berjalan efektif dan efesiensi.
Pada kesempatan itu jawaban daei tuntutan aksi yang disampaikan anggota DPRD Langkat sabagai berikut terhadap anggaran kunjungan kerja anggota dewan sepakat dan menerima dan melibatkan mahasiswa untuk merancang anggaran.
Untuk masalah penetapkan anggaran APBD Langkat sudah berjalan dan sudah di pastikan anggaran tersebut kemana saja peruntukannya.
Para anggota DPRD Langkat itu juga menyampaikan Kamis (18/9) pukul 14.00 WIB akan di adakannya rapat masalah tuntutan para pendemo yang di lakukan di DPRD dan akan di sampaikan untuk hasil rapatnya kepada para mahasiswa yang melaksanakan demo.
Juga kedepannya akan di adakan temu ramah antar mahasiswa, masyarakat antar anggota DPRD Langkat, setiap uji pablik dalam Raperda apapun di DPRD Langkat mahasiswa akan di undang untuk ikut dalam kegiatan tersebut.
Akhirnya dilakukan kesepakatan pendatanganan kesepakatan tuntutan aksi antara anggota DPRD Langkat sabanyak 11 orang dengan mahasiswa yang ikut aksi, dalam pertemuan itu.
