Berdasarkan catatan Badan Pangan Nasional, harga rata-rata beras medium di Sumut yaitu Rp12.800 per kilogram. Nilai itu melebihi harga eceran tertinggi tertinggi (HET) beras medium yang ditetapkan pemerintah yakni Rp11.500 per kilogram.
Melihat tingginya harga beras, pemerintah tidak boleh tinggal diam. Sebab, jika dibiarkan, kondisi beras itu dapat meningkatkan inflasi pada September 2023.
Di Sumut, salah satu pihak yang ditugaskan untuk mengendalikan harga beras adalah Perum Bulog.
Untuk itu, Perum Bulog Kanwil Sumut gencar mendistribusikan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Bulog Sumut memaksimalkan peran seluruh atau delapan kantor cabang/kantor cabang pembantu di semua kabupaten-kota dengan pemerintah daerah sebagai mitra untuk mendistribusikan beras SPHP tersebut. Di Medan, misalnya, penyaluran beras SPHP bekerja sama dengan PUD Pasar.
Bukan hanya ke pasar tradisional, Bulog Sumut juga menyebarkan beras SPHP ke toko-toko sembako, Rumah Pangan Kita (RPK), usaha ritel modern, dan melalui penjualan daring.
Selain itu, khusus di Medan, beras SPHP juga langsung dijual ke masyarakat melalui "mobil pasar murah" yang berkeliling secara bergantian ke 21 kecamatan yang ada di wilayah ini.
Sampai Sabtu (2/9), Perum Bulog Sumut menyalurkan 52.989 ton beras SPHP dari target 60.473 ton (87,62 persen dari target).
Kemudian, pembagian bantuan sosial beras dari pemerintah juga diharapkan bisa menekan harga. Bantuan itu dimulai pada pertengahan September 2023 dan berlangsung selama tiga bulan.
Perum Bulog Sumut akan membagikan 27.780 ton beras SPHP kepada keluarga penerima manfaat (KPM), dengan setiap KPM akan mendapatkan 10 kilogram beras per bulan.
Beras bantuan itu diharapkan dapat mengurangi permintaan akan beras di pasar, sehingga harganya semakin turun.
