Medan (ANTARA) - Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Sumatera Utara menyatakan bahwa naiknya harga telur pada beberapa minggu terakhir salah satunya terjadi karena timpangnya produksi dan permintaan.
"Setelah Ramadhan permintaan kembali normal tetapi sejak bulan puasa terjadi penurunan produksi," ujar Kepala Seksi Pengendalian Barang Pokok Harga dan Promosi (PBPHP) Disperindag ESDM Sumut Iskandar Zulkarnaen kepada ANTARA di Medan, Jumat.
Selain itu, Iskandar melanjutkan, ada pula pengaruh tingginya harga pakan yang membuat pengusaha ayam petelur menyesuaikan produksi.
Di tengah situasi demikian, ada pula program bantuan sosial untuk 1,4 juta Keluarga Risiko Stunting (KRS) sepanjang April hingga Juni 2023.
"Untuk itu, bantuan pada Mei sudah terdistribusi," tutur Iskandar.
Disperindag Sumut: Harga telur naik karena produksi dan permintaan timpang
Jumat, 26 Mei 2023 21:54 WIB 3078