Medan (ANTARA) - Kepala Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kantor Wilayah I Ridho Pamungkas menyatakan bahwa harga telur ayam dan daging ayam ras berpotensi membentuk keseimbangan baru setelah mengalami kenaikan pada beberapa bulan terakhir.
"Mungkin akan terjadi keseimbangan baru untuk menyesuaikan dengan harga dari peternak," ujar Ridho kepada ANTARA di Medan, Senin.
Menurut dia, salah satu indikasi ke arah sana adalah Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) yang relatif konsisten berada di bawah 100 meski pada Mei 2023 naik 2,16 persen, menjadi 98,14, dibandingkan bulan sebelumnya (96,07).
Nilai NTPT di bawah 100 artinya yang diterima peternak dari produksi sedikit lebih kecil daripada yang harus mereka keluarkan atau peternak mengalami defisit.
"Nilai itu belum ideal," tutur Ridho.
Adapun situasi tersebut tidak lepas dari tingginya harga telur ayam dan daging ayam ras, sementara daya beli masyarakat relatif menurun.
Ridho memaparkan, faktor-faktor penyebab melambungnya harga itu seperti belum pulihnya kondisi produsen pascapandemi COVID-19, melambungnya harga pakan dan tingginya harga pupuk.