"Berdasarkan data rutin yang dilaporkan oleh Dinas Kesehatan kabupaten/Kota bahwa jumlah kematian sampai dengan bulan Februari 2023 ada 131 kasus kematian ibu dan 610 kasus kematian bayi," katanya.
Kontributor penyebab tingginya AKI dan AKB antara lain adalah akses dan mutu fasilitas pelayanan kesehatan yang kurang optimal, kemampuan mendeteksi penyulit pada kehamilan, sistem rujukan kegawatdaruratan maternal neonatal masih belum optimal, kata Alwi.
Dalam hal itu, Alwi berharap pemangku kebijakan terkait dapat meningkatkan koordinasi dalam berbagi informasi dan kegiatan, dalam rangka penanggulangan kemiskinan sesuai tugas dan fungsi masing-masing.