Medan (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) menggelar tasyakuran atas diraihnya akreditasi bintang 5 atau paripurna RSU Muhammadiyah Sumatera Utara oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Lembaga Akreditasi Rumah Sakit Indonesia.
Sertifikat akreditasi paripurna RSU Muhammadiyah Sumatera Utara diberikan kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr. H. Agus Taufiqurrohman lalu diserahkan kepada Rektor UMSU Prof. Dr. Agussani, MAP kemudian diterima oleh Direktur RSU Muhammadiyah Sumatera Utara, dr. Mohamad Riza.
Rektor UMSU Prof. Dr. Agussani di Medan, Kamis, mengajak semua pihak untuk mengingat kembali sejarah singkat RSU Muhammadiyah.
Dijelaskan, kondisi awal rumah sakit sebelum dikelola UMSU, terdapat bangunan yang masih kurang layak seperti genting bocor dan listrik yang kurang lancar serta hampir tidak ada izin. Selain itu, terdapat permasalahan peminjaman uang Rp3,5 miliar pada bank dan tidak mampu membayar cicilan.
Mengalami permasalahan tersebut, Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengamanahkan UMSU memanajeman dan mengelola RSU Muhammadiyah sejak 4 Agustus 2018.
Sejak saat itu, UMSU mulai melakukan perbaikan dari permasalahan genting terlebih dahulu karena kebocoran-kebocoran akan menimbulkan masalah apalagi di rumah sakit. Kini, RSU Muhammadiyah memiliki fasilitas ruang ICU, ruang IGD, kamar inap, ambulans hingga Poli Anak.
"Satu-satunya jalan dari permasalahan ini ya harus dilunaskan. Alhamdulillah amanah dari pimpinan pusat Muhammadiyah sampai saat ini hutang kita yang banyak, sudah selesai dan tidak ada lagi," katanya.
Prof. Agussani juga menyampaikan RSU Muhammadiyah telah memiliki alat canggih seperti alat USG 4 Dimensi, Alat Radiologi, ruang operasi berstandar dan gas medis. Kemudian dalam waktu dekat akan meresmikan klinik terpadu fakultas kedokteran yang telah disiapkan dokter obgyn, spesialis THT dan penyakit dalam.
"Inilah perjuangan luar biasa dari Pimpinan Wilayah, Staf di rumah sakit dan bersama-sama dengan universitas,” katanya.
Terlepas dari akreditasi yang telah dicapai, Prof. Agussani menyampaikan hasil evaluasi, bahwa rumah sakit juga melakukan penyempurnaan terutama dari kekuatan bet. Dia berharap, setidaknya dalam program jangka pendek, RSU Muhammadiyah memiliki minimal 70 bed.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Utara Prof. Hasyimsyah turut bersyukur atas pencapaian tersebut dan menegaskan bahwa UMSU tidak mengambil atau merebut RSU Muhammadiyah, namun hal tersebut telah menjadi kebijakan pimpinan pusat dan dapat dirasakan perkembangannya saat ini.
“Saya kira harus menjelaskan hal ini agar tidak ada kesalahpahaman," katanya.