Medan (ANTARA) - PT PLN (Persero) memastikan pasokan listrik menjelang Tahun Baru 2023 dalam keadaan aman, dan didukung oleh pemenuhan pasokan energi primer yang sangat cukup untuk menjaga hari operasional pembangkit (HOP) di seluruh pembangkit listrik di Indonesia.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, dalam keterangan tertulis, Rabu (28/12) mengatakan bahwa capaian ini tidak lepas dari transformasi yang dilakukan PLN dalam manajemen rantai pasok energi primer, yang juga didukung Pemerintah dan pemangku kepentingan di industri batubara domestik.
"Kalau Natal dan Tahun Baru lalu kondisi pasokan batu bara kritis.Alhamdulillah tahun ini sangat tercukupi, bahkan menjadi HOP terbaik sepanjang sejarah," ucapnya, saat mengecek kesiapan pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) Tambak Lorok Semarang, Jawa Tengah.
Darmawan menyebutkan, sejak awal tahun 2022, PLN telah melakukan perubahan paradigma dalam monitoring dan pengendalian pasokan batu bara.Pengawasan awalnya fokus pada titik bongkar Estimed Time of Arrival (ETA) menjadi berfokus pada titik muat atau loding.
"Kami bangun mekanisme early warning system, sehingga risiko keterlambatan pengiriman pasokan batubara dapat diminimalisir.Dengan sistem seperti ini maka jika ada potensi kegagalan pasokan karena ketersediaan batu bara maupun armada angkutannya, akan dapat dideteksi lebih dini," katanya.
Dirut PLN menambahkan, adapun total daya mampu pasok secara nasional selama periode Natal dan Tahun Baru sebesar 44,4 Gigawatt (GW) dengan proyeksi beban puncak pada malam tahun baru sebesar 34,6 GW.Artinya dari sisi pasokan listrik PLN sangat mencukupi untuk mengcover seluruh kegiatan masyarakat dengan cadangan operasi sebesar 9,8 GW.
"Dengan ketersediaan pasokan energi primer yang terbaik sepanjang sejarah ini, membuat kami optiomistis PLN siap menjaga terangnya listrik agar perayaan Tahun Baru 2023 dapat berlangsung penuh suka cita," kata Darmawan.