Sidikalang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Dairi, Sumatera Utara (Sumut), melibatkan 456 petugas untuk melakukan pendataan Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) di Kabupaten Dairi yang mulai bertugas 15 Oktober hingga 14 November 2022.
"Agar data akurat, mari bantu berikan waktu dan informasi yang benar kepada petugas pendataan. Artinya keberhasilan Regsosek itu nantinya juga sangat ditentukan oleh semua pihak," kata Kepala BPS Dairi, Minda Flora Ginting, di Sidikalang, Rabu.
Ia mengatakan 456 petugas itu melakukan pendataan awal Regsosek yang akan menghasilkan data terpadu. Tidak hanya untuk program perlindungan sosial, tapi juga keseluruhan program yang dibutuhkan masyarakat untuk kebijakan pemerintah yang lebih terarah. Selain itu juga digunakan untuk kepentingan perencanaan dan evaluasi pembangunan.
Data Regsosek, kata dia, akan menjembatani koordinasi dan berbagi pakai data lintas lembaga dan lintas daerah untuk memastikan pemakaian data yang konsisten dengan tujuan untuk menyediakan sistem dan basis data seluruh penduduk.
"Data itu nantinya terdiri atas profil, kondisi sosial, ekonomi, dan tingkat kesejahteraan yang terhubung dengan data induk kependudukan serta basis data lainnya hingga tingkat desa/kelurahan," katanya.
Sementara Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu mengatakan Pemkab Dairi siap mendukung penuh program yang dilaksanakan BPS tersebut.
"Saya menyambut positif serta mendukung sepenuhnya dengan akan dilaksanakannya kegiatan pendataan awal Regsosek Kabupaten Dairi Tahun 2022 dalam rangka menyajikan basis data profil, kondisi sosial-ekonomi dan tingkat kesejahteraan seluruh masyarakat, sehingga diharapkan dapat menghasilkan basis data yang akurat," katanya.
Ia berharap kepada seluruh pemangku kepentingan di daerah itu untuk berperan aktif sesuai perannya masing - masing serta mengawal pelaksanaan Regsosek di Kabupaten Dairi Tahun 2022.
"Agar data yang dihasilkan benar-benar sesuai dengan kondisi di lapangan, meminimalisasi rekayasa, serta terbebas dari kepentingan pribadi dan kelompok, mengingat data ini sangat penting sebagai dasar penentuan kebijakan serta pembangunan," katanya.