Salak (ANTARA) - Pemkab Pakpak Bharat, menggelar aksi konvergensi percepatan penurunan stunting sebagai upaya memperkuat dan mempercepat penanggulangan stunting di Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara.
Sekretaris Daerah Pakpak Bharat, Jalan Berutu, di Salak, Kamis mengatakan pemerintah akan terus melanjutkan komitmen dan upaya pencegahan stunting di wilayah Pakpak Bharat.
Pencegahan dan penurunan stunting tersebut dilakukan salah satunya dengan kegiatan sosialisasi dengan melibatkan semua pihak, sehingga target yang dicanangkan dapat terealisasi dengan maksimal.
Ia mengatakan ada beberapa pilar pencegahan stunting seperti komitmen dan visi kepemimpinan, kampanye nasional dan komunikasi perubahan perilaku, konvergensi, koordinasi, dan konsolidasi program pusat, daerah dan d
esa, ketahanan pangan dan gizi, serta terus melakukan pemantauan dan evaluasi.
Berkaitan hal tersebut Pemkab Pakpak Bharat juga terus mengajak masyarakat untuk berkomitmen dan bersepakat atas penurunan angka prevalensi stunting dengan tetap melakukan sosialisasi dan edukasi terutama kepada keluarga inti.
"Sebab keluarga inti merupakan elemen pertama yang mempengaruhi dalam pertumbuhan anak. Diharapkan keluarga inti ini dapat memperdalam pemahaman atas pentingnya edukasi persuasif kepada orang-orang terdekatnya," katanya.
Berdasarkan survei status gizi Indonesia di tahun 2021 lalu, diketahui bahwa prevalensi stunting di Pakpak Bharat mencapai 40,8 persen, masih sangat tinggi dibandingkan Sumatera Utara yang sebesar 25,8 persen.
"Sehingga perlu kita atasi bersama secara terintegrasi mulai tingkat kabupaten hingga desa. Saya berharap adanya peran aktif organisasi masyarakat serta pihak-pihak swasta bersinergi dan bersatu dalam upaya percepatan penurunan stunting di Pakpak Bharat," katanya.
Sementara Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Utara, Mhd. Irzal menyampaikan apresiasi yang tinggi atas upaya Pemkab Pakpak Bharat dalam penanggulangan stunting di daerah itu.
"Dalam menurunkan angka stunting, jangan selalu berpatokan dan jangan melihat besaran angka prevalensi stunting itu, yang terpenting sekarang adalah bagaimana kita berupaya terus pada pencegahan," katanya.