Medan (ANTARA) - Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara (Sumut) menargetkan dapat menyerap panen jagung pipil kering sebanyak 80.000 ton dari petani di wilayah itu selama 2025.
"Untuk penyerapan jagung pipil kering di tingkat petani belum ada, tapi selesai Lebaran ini kami mulai melakukan penyerapan di sejumlah daerah," ujar Pemimpin Wilayah Perum Bulog Sumut Budi Cahyanto di Medan, Jumat.
Budi melanjutkan penyerapan jagung pipil ini tak lepas dari sejumlah daerah di Sumut telah memasuki musim panen, seperti di Kabupaten Karo, Dairi, Pakpak Bharat, Simalungun dan daerah lainnya.
Untuk itu, Bulog Sumut terbuka bagi yang ingin menjual jagung pipil sebagai peningkatan kesejahteraan petani lokal dengan harga Rp5.500 per kilogram sesuai harga acuan pembelian pemerintah.
"Harapan kami yang dijual nanti kadar air 14 persen, tapi kalau di atas itu, kami masih membeli jagung tersebut. Kami juga melakukan kerja sama dengan pihak pabrik untuk melakukan kerja sama untuk pengeringan jagung," kata Budi.
Untuk mencapai target 80.000 ton jagung tersebut, ia mengatakan, pihaknya melakukan kerja sama dengan instansi terkait seperti pemerintah setempat, Kodim jajaran, polres, pihak penggilingan dan lainnya.
Di sisi lain, Bulog Sumut juga melakukan pelelangan jagung melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) setempat dengan stok jagung di gudang sebanyak 2.050 ton.
"Kami membuka diri bagi perusahaan yang membeli jagung tersebut dengan harga lelang Rp4.000 per kilogram," kata dia.