Tapanuli Selatan (ANTARA) - Setelah kegagalan pertama, khawatir petani Tapanuli Selatan khususnya Kelompok Tani Desa Tahalak Ujung Gading, di Kecamatan Batang Angkola untuk musim tanam padi kedua kembali muncul.
Pasalnya hingga mau memasuki pertengahan Juni 2022 sesuai janji perbaikan Daerah Irigasi Bangunan Paya Sordang (DI BPS) yang jebol lebih 10 meter di wilayah Batang Angkola itu belum ada titik terang nya.
"Oleh karena nya kami meminta perhatian serius pihak pemerintah. Petani sudah sudah mulai menderita," kata Kepala Desa Tahalak Ujung Gading, Budi Halim Dalimunthe kepada ANTARA, Jumat (10/6) menyuarakan warganya.
Baca juga: Rosalina Dolly Pasaribu kukuhkan PD GMPB tiga zona se Tapsel
Menurutnya, kelompok tani Tahalak Ujung Gading dan sekitarnya tidak tidak ingin untuk gagal tanam yang kedua setelah gagal tanam padi pertama dua bulan lalu (April 2022) dampak irigasi rusak itu.
Sebelumnya Koordinator BPP ( Balai Pelatihan Pertanian) Batang Angkola, Jamal, sudah menyampaikan lebih kurang 800 hektare areal sawah di wilayah kerjanya mengalami kekeringan akibat Irigasi sekunder Paya Sordang yang jebol.
"Lokasi potensi hamparan sawah kering itu selain daerah Tahalak Ujung gading lebih kurang 74 hektare (ha), Sidadi I (80 ha), Sidadi II (70 ha), Sitampa (73 ha), Sigalangan (122 ha), Pasar Lama (69 ha), Pintu Padang I (102 ha), Pintu Padang II(127 ha), dan Benteng Huraba (83 ha)," bebernya.
Kerugian petani Batang Angkola akibat gagal tanam pertama itu, ungkap Jamal, diperkirakan mencapai Rp19 miliar lebih. dengan estimasi hasil panen 6 ton - 6,5 ton di kali 800 hektare di kali Rp4 rupiah harga gabah baru penen.
Milenial Farmer Tabagsel dan Kelompok Tani Sarinah yang dimotori HKTI Tapsel sebelumnya, juga baru ini menanam bibit jagung di atas seluas satu hektare atau lahan yang mengalami kekeringan di daerah Desa Tahalak Ujung Gading.
"Tujuannya memanfaatkan lahan kritis sepanjang irigasi jebol belum di perbaiki, dan hasilnya juga nanti untuk masyarakat untuk membantu kehidupan kelompok tani yang dinilai mulai kesulitan ekonomi," kata Tika Ketua Milenial Farmer Tabagsel.
Koordinator BPP Batang Angkola, Jamal, gambarkan, tanggul saluran irigasi Paya Sordang yang jebol lebih 10 meter akibat erosi sehingga saluran bangunan paya sordang (BPS) 9 hingga 18 terkendala.
"Tanggul irigasi amblas di titik BPS 11 dan BPS 12, rusak parah. Tambah irigasi itu bocor beberapa titik di daerah Desa Muaratais II, Sidadi titik BPS 7, dan mengakibatkan ratusan hektare sawah mengalami kekeringan," ungkapnya.
Sebelumnya, hasil musyawarah antara P3A Desa Tahalak Ujung Gading, Koordinator Batang Angkola UPL DI Paya Sordang dan TP-OP Provinsi Sumut di BPP Holbung, Batang Angkola pada Maret 2022 lalu, tanggul amblas itu akan mendapat perbaikan Juni 2022.